Baca juga: WIKA akan investasi smelter nikel pada 2022
Sebelumnya, PT HNI ini telah dipasok daya eksisting sebesar 40 megavolt ampere (MVA).
PLN akan memenuhi kebutuhan tambahan PT HNI kurang lebih 170 MVA dengan daya sebesar 80 MVA segera disalurkan pada bulan Mei 2021 dan 90 MVA pada Juli 2021.
Baca juga: Kadin apresiasi pemberian insentif industri baterai dan mobil listrik
Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan beroperasi sehingga menambah bauran energi terbarukan pada sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan.
Tak hanya memastikan kecukupan dayanya, PLN juga berkomitmen untuk memberikan keandalan pasokan listrik.
PLN melakukan peningkatan kapasitas jaringan transmisi yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan wilayah Bantaeng smelter sepanjang 68 kilometer sirkuit (kms). Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keandalan kualitas pasokan listrik kepada pelanggan.
Sementara itu di Kolaka, Sulawesi Tenggara, PLN berhasil mengoperasikan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilovolt (kV) Incomer Kolaka Smelter dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kolaka Smelter.
“Kami dapat menyelesaikan Proyek Strategis Nasional Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Pemberian tegangan perdana atau energize telah dilaksanakan pada awal April lalu,” kata Zulkifli.
Saat ini PLN sedang membangun jaringan transmisi 150 kV sepanjang 167 kilometer sirkuit yang terbentang di antara Kendari - Andolo - Tinanggea dan GI Tinanggea Switching.
Selain untuk mendukung pemenuhan listrik untuk pelanggan umum, infrastruktur ini juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik smelter PT BSI sebesar 100 MVA pada tahap pertama yang diperkirakan sudah dapat energize pada Oktober 2021.