Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto menyatakan, penyelenggaraan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010 merupakan yang terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Ditinjau dari segi apa pun, PRJ tahun ini lebih baik. Bisa dilihat dari kenaikan jumlah pengunjung dan jumlah transaksi jual beli. Semuanya meningkat," kata Prijanto dalam sambutan acara penutupan Jakarta Fair 2010 di Kemayoran, Jakarta, Minggu malam.

Wagub merasa puas dengan penyelenggaraan Jakarta Fair 2010 yang berjalan baik, lancar, aman, dan tertib.

Untuk Jakarta Fair 2011, Prijanto mengharapkan peserta yang terlibat lebih banyak lagi dan tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari seluruh Indonesia.

Wagub DKI didampingi Presiden Direktur PT Jakarta International Expo Siti Hartati Murdaya di panggung utama secara simbolis menutup PRJ sama seperti pembukaannya yaitu dengan peluncuran pesta kembang api.

Pada kesempatan tersebut, panitia mengumumkan dan menobatkan Miss Jakarta Fair kepada Anggraini, Sales Promotion Girl (SPG) dari stand ban merk IRC.

Selain itu juga diumumkan pemenang Miss Favorit Jakarta Fair 2010 yaitu Desi Natasya Christina Napitupulu dan Astari, serta Miss Fotogenik Jakarta Fair kepada Yolanda dan Nesya.

Rangkaian acara penutupan PRJ dilanjutkan dengan nonton bareng pertandingan final Piala Dunia 2010 yaitu Spanyol melawan Belanda.

Senada dengan Wagub DKI, Direktur Pelaksana PT JI Expo, Budi Santoso mengatakan, pelaksanaan Jakarta Fair tahun ini merupakan yang terbaik dari tahun-tahun sebelumnya.

Ada tiga indikator kesuksesan Jakarta Fair, jelas Budi, yaitu tidak ada keluhan dari peserta, jumlah pengunjung dan nilai transaksi bisnis yang meningkat.

Budi mengatakan, sebanyak 2.500 peserta Jakarta Fair yang terdiri dari kalangan dunia bisnis, delegasi pemerintah provinsi dan kabupaten dari seluruh Indonesia, tidak ada satupun yang mengeluh kepada panitia terhadap penyelenggaraan acara.

"Artinya semua merasa puas dengan apa yang kami sampaikan," katanya.

Sementara jumlah pengunjung mencapai 3,5 juta orang selama 32 hari penyelenggaraan atau meningkat dibandingkan Jakarta Fair 2009 yang hanya dikunjungi 3,183 juta orang.

Tetapi hanya 70 persen pengunjung yang membayar tiket masuk sebesar Rp15 ribu untuk hari biasa dan Rp20 ribu untuk akhir pekan, karena 30 persen sisanya merupakan pengunjung yang masuk ke Jakarta Fair tanpa tiket.

Budi mengatakan, panitia menetapkan para manula, yatim-piatu, anggota TNI-Polri, dan masyarakat tidak mampu dibebaskan dari membeli tiket masuk.

Untuk nilai transaksi Jakarta Fair 2010, Budi menjelaskan, hingga Sabtu (10/7) tercatat Rp3,1 triliun atau meningkat dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya yang hanya mencapai Rp2,64 triliun. (N006/K004)