Duka Pesantren Al Fatah Ciomas untuk KH Idham Chalid
11 Juli 2010 13:14 WIB
Menteri Agama yang juga Ketua Umum DPP-PPP Suryadharma Ali (kanan), melihat wajah almarhum KH Idham Chalid, didampingi Saiful Hadi, putra almarhum Idham Chalid (kiri), saat melayat di rumah duka, di kawasan pendidikan Darul Ma arif, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (11/7). (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Bogor (ANTARA News) - Pondok pesantren Al Fatah di Cimoas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berduka atas meninggalnya KH Idham Chalid yang termasuk salah seorang tokoh besar bagi bangsa Indonesia, kata pimpinan pondok pesantren itu, KH Saeful Millah Hasbi, Minggu.
KH Idham Chalid, menurut dia, merupakan tokoh pemimpin besar bangsa ini yang kiprahnya banyak mewarnai perjalanan bangsa baik semasa Orde Lama maupun Orde Baru, seperti menjadi Ketua DPR/MPR pada 1972-1977.
Selai itu, Idham Chalid menjadi Ketua Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia, selama 28 tahun, mulai 1956 hingga 1984.
Menurut Saeful Millah, pengabdian tanpa pamrih dan sumbangan besar yang diberikan Kiai Idham kepada bangsa ini, patut diapresiasi bersama baik oleh masyarakat maupun negara.
"Wafatnya Kiai Idham merupakan kehilangan besar bagi bangsa ini," ujar Saeful Millah.
Hal senada diutarakan oleh Nailul Abrar, aktivis Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia mengatakan, Kiai Idham merupakan tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa ini.
"Kiai Idham merupakan salah satu putra terbaik yang dilahirkan NU. Beliau sebagai salah satu pemimpin besar yang pernah dimiliki Indonesia," katanya menambahkan.
(ANT/P003)
KH Idham Chalid, menurut dia, merupakan tokoh pemimpin besar bangsa ini yang kiprahnya banyak mewarnai perjalanan bangsa baik semasa Orde Lama maupun Orde Baru, seperti menjadi Ketua DPR/MPR pada 1972-1977.
Selai itu, Idham Chalid menjadi Ketua Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia, selama 28 tahun, mulai 1956 hingga 1984.
Menurut Saeful Millah, pengabdian tanpa pamrih dan sumbangan besar yang diberikan Kiai Idham kepada bangsa ini, patut diapresiasi bersama baik oleh masyarakat maupun negara.
"Wafatnya Kiai Idham merupakan kehilangan besar bagi bangsa ini," ujar Saeful Millah.
Hal senada diutarakan oleh Nailul Abrar, aktivis Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia mengatakan, Kiai Idham merupakan tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa ini.
"Kiai Idham merupakan salah satu putra terbaik yang dilahirkan NU. Beliau sebagai salah satu pemimpin besar yang pernah dimiliki Indonesia," katanya menambahkan.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: