Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan pembangunan Jalan Layang (Fly Over) Ganefo, Mranggen, Kabupaten Demak, sudah mulai dikerjakan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi.


"Masih berjalan 12 persen, memang ini 'problem' cukup lama, masyarakat mengeluh di sini kerap macet. Alhamdulillah sudah mulai dikerjakan, saya cek langsung dan pekerjaan berjalan lancar," kata Ganjar di Kabupaten Demak, Selasa.

Berdasarkan pengecekan yang dilakukannya, Ganjar mengungkapkan tidak ada laporan kendala berarti kecuali pembangunan jalan darurat mengalami kendala karena harus melintasi rel kereta api.

"Masalahnya hanya soal jalan darurat yang harus kerja sama dengan PT KAI, komunikasi sudah dan PT KAI siap bantu untuk mempercepat. Sejauh ini tidak ada kendala, hanya jalur darurat itu saja, lainnya oke," ujarnya.

Baca juga: Saat cek perbaikan jalan rusak, Ganjar tanya ketiadaan selokan

Selain meninjau pembangunan Jalan Layang Ganefo, orang nomor satu di Jateng itu juga menyempatkan diri mengecek perbaikan jalan yang ada di sekitar "fly over".

Menurut dia, pembangunan harus memperhatikan kualitas dan lingkungan sekitar. "Termasuk kita membereskan jalan di sekitarnya yang kondisinya lumayan rusak. Jadi sekarang kita cor semua sehingga masuk 'fly over' nanti lancar," katanya.

Ganjar menjelaskan bahwa proyek pembangunan Jalan Layang Ganefo Mranggen ditargetkan selesai pada Maret 2022 sehingga ia meminta masyarakat bersabar dan memberikan dukungan.

"Ini masih agak panjang waktunya, bagi masyarakat yang tiap hari melintas jalur ini, tolong sabar. Kita butuh bantuan masyarakat untuk tertib lalu lintas, mau antre dan ikuti aturan polisi agar tidak terjadi kemacetan, mari kita menjaga bareng-bareng, kami akan berusaha kerjakan secepatnya," ujarnya.

Baca juga: Pemprov tunggu aturan status tanah musnah lahan Tol Semarang-Demak

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono menambahkan Jalan Layang Ganefo Mranggen dibangun dengan total anggaran Rp109 miliar dan akan memiliki panjang 1,3 kilometer, serta melintas di atas jalur rel kereta api.

"Target selesai Maret 2022, sampai saat ini berjalan lancar. Hanya ada sedikit masalah teknis dengan PT KAI terkait jalur darurat. Kami sudah komunikasi dan minggu ini kami selesaikan," katanya.