Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia sepakat akan memberikan paket pendanaan baru sebesar 225 juta dolar AS untuk membantu Indonesia memenuhi tuntutan listrik yang kian berkembang serta menjamin ketersediaan listrik di Jawa dan Sumatra.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Chris Hoban, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat mengatakan, melalui kerja sama langsung dengan PLN proyek ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 56 juta orang lebih di Jawa dan Sumatra.

Dalam jangka menengah dan panjang, proyek ini juga diharapkan dapat memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di kedua pulau itu.

"Sumber listrik yang dapat diandalkan dan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia untuk memenuhi potensinya sebagai negara berpenghasilan menengah yang berpengaruh," tuturnya.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih pesat daripada kemampuan penyediaan listrik.

Untuk memenuhi permintaan listrik ke depan, perlu peningkatan tingkat elektrifikasi sekitar tujuh persen per tahun, ucap Chris Huban.

Proyek ini akan membantu memperkuat persediaan listrik di Jawa dan Sumatra dan dalam jangka panjang diharapkan dapat menciptakan dampak positif untuk iklim perekonomian.

Menurut dia, melalui perluasan dan peningkatan kapasitas diharapkan jumlah pelanggan PLN akan meningkat dan membantu pemerintah Indonesia mencapai target penyediaan listrik bagi 90 persen penduduk sampai 2020.

Untuk mencapai target itu, PLN harus meraih sekitar dua juta pelanggan baru tiap tahunnya, ucap Spesialis Energi Senior Bank Dunia, Leiing Wang.
(Tz.H-CS/S004/P003)