Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada sesi perdagangan Jumat sore naik hingga menembus angka Rp9.050 per dolar, setelah beberapa hari lalu cenderung bertahan yang terpicu oleh membaiknya burss Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 10 poin menjadi Rp9.040-Rp9.050 per dolar dibanding penutupan hari sebelmnya Rp9.050-Rp9.060 per dolar.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, rupiah akhirnya mampu bergerak naik meski kenaikan itu dinilai masih kecil.

Kenaikan rupiah itu juga berkat faktor positif dari eksternal dan pelaku asing yang mulai membeli rupiah, namun aksi belinya masih belum besar, katanya.

Rupiah, menurut dia, pada pekan depan masih berpeluang untuk menguat hingga mendekati Rp9.000 per dolar, namun pada posisi itu kemungkinan Bank Indonesia akan masuk ke pasar.

"Kami memperkirakan rupiah akan kembali berada di level antara Rp9.050 sampai Rp9.100 per dolar, karena BI tidak menyukai rupiah mencapai Rp9.000 per dolar," ucapnya.

Rupiah menguat, lanjut dia juga memberikan faktor positif terhadap pasar saham sehingga indeks saham terus menguat mendekati angka 3.000 poin.

Indeks BEI terus naik mendekati angka 3.000 poin yang akan merupakan rekor baru bagi pertumbuhan pasar saham di Indonesia, katanya.

Indeks saham bursa efek Indonesia itu sebenarnya sempat mendekati angka 2.975 poin, namun sejak itu terus terpuruk hingga mendekati level 2.800 poin.

"Kami optimis rupiah dan indeks akan mencapai tingkat tertinggi apabila faktor positif terus mendukung pergerakan kedua pasar itu," katanya menambahkan.
(T.H-CS/P003)