Chris John Optimistis Kalahkan Saucedo
9 Juli 2010 15:37 WIB
Dari kiri Menpora Andi Mallarangeng, petinju Indonesia juara dunia kelas bulu versi WBA Chris John, dan promotor pertandingan A.M Hendropriyono berpose dengan sabuk juara seusai konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/7). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Juara dunia tinju kelas bulu World Boxing Association (WBA), Chris John, optimistis dapat mengalahkan lawannya penantang peringkat 15 dari Argentina, Fernando Saucedo, di Grand Ball Room Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta pada 26 Juli 2010.
"Saya optimistis dapat memenangkan pertandingan nanti. Kondisi fisik saya kini sangat bagus. Bahu saya yang bulan lalu sempat cedera sekarang sudah sembuh . Saya tinggal menjalani beberapa kali lagi latih tanding dan menunggu kedatangan lawan," kata Chris John saat jumpa pers di Kantor Menpora, Jakarta, Jumat.
Jumpa pers itu juga dihadiri Menpora Andi Malarangeng, Promotor Pertandingan AM Hendropriyono, yang juga mantan ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI).
Sebelum berlatih di Jakarta, Chris John telah berlatih di Perth, Australia, ditangani pelatih Australia yang sekaligus manajernya, Craig Christian. Chrisjon mengaku telah mempelajari permainan lawannya melalui rekaman video yang telah dia dapatkan.
"Fernando merupakan petinju yang baik dengan gaya counter boxer. Pukulan counter straight kanannya mematikan, sehingga saya harus hati-hati. Kalau sampai kena bisa berbahaya," tutur Chris John.
Chris John bersama pelatihnya telah beberapa kali mempelajari rekaman pertandingan Saucedo dan kemudian mendiskusikannya secara mendalam.
"Kami sudah menyiapkan srategi untuk menghadapi dia, dan bila ada kesempatan saya akan pukul KO dia," kata Chrisjon tegas.
Chris John semula dijadwalkan melawan Fernando Saucedo di Bali bulan Mei 2010, namun rencana itu batal, karena promotor pertandingan Zaenal Tayeb gagal mengandeng Pemerintah Provinsi Bali sebagai penyandang dananya.
Rencana pertandingan akhirnya diboyong ke Jakarta oleh Chris John Manajemen dan mereka bertemu dengan penyandang dana yang baru, Hendropriyono, sebagai promotor pertandingan.
Chris John menyatakan rasa senangnya karena keinginannya untuk bermain di depan publik sendiri bakal terlaksana.
"Tentu saja saya sangat senang bisa bermain di depan publik sendiri dan di negara sendiri. Yang pasti, lebih enak main di sini ketimbang di negara lain," ujarnya.
Beberapa kali pertarungan Chris John sempat berakhir dengan kemelut, terutama dalam soal pembayaran petinju. Bahkan, pada tahun 2008 rencana pertarungannya melawan penantang asal Australia, Jackson Asiku, batal. Padahal, perwakilan WBA di Asia, wasit, dan wasit hakim saat itu sudah tiba di Jakarta. Chris John dan penantangnya menolak timbang badan dan pertarungan dinyatakan batal.
Sementara itu, promotor Hendropriyono memperkirakan Chris John bakal dapat memukul KO lawannya di bawah ronde keenam.
"Saya tahu Fernando Saucedo bukanlah petinju ayam sayur. Dia petinju bagus, tetapi saya kira Chris John lebih baik. Saya kira Chris John akan menang di bawan ronde keenam," Hendro menjelaskan.
Mendengar komentar Hendropriyono itu, Menpora pun angkat bicara dengan mengatakan, "Kalau saya berpendapat lebih cepat lebih baik. Apalagi lawannya dari Argentina yang dalam peta pertinjuan dunia kurang begitu menonjol. Kalau sepakbolanya harus kita akui, itupun kemarin kalah 4-0 dari Jerman."
Hendro pun tidak tinggal diam dan segera membalas, "Kalau lebih cepat lebih baik nanti jadi nggak enak ditonton. Lha belum apa-apa sudah selesai." Gurauan kedua Tokoh ini mengundang tawa para wartawan yang hadir.
Ditanya tentang bayaran yang diterima kedua petinju dalam pertarungan nanti, Hendro menyatakan itu menjadi rahasia dapur promotor, namun yang pasti investasi untuk kejuaraan dunia nanti seluruhnya mencapai Rp 5,5 miliar.
Chris John, 30 tahun, telah 45 kali bertanding dengan rekor 43 kali menang (22 kali dengan KO), dua kali seri, dan belum pernah kalah sekali pun. Di pihak lain Saucedo, 29 tahun, telah 38 kali menang, 4 kali kalah, 2 kali seri.
Dalam kesempatan tersebut Chris John juga ditanya pers tentang pernyataan istrinya di media massa yang menyebutkan pertarungan nanti merupakan pertarungan terakhir dalam karir tinju profesionalnya.
"Saya kira wajar istri saya berkomentar seperti itu karena dilandasi rasa khawatir. Namun, bagi saya selagi saya masih mampu dan mendapat kesempatan untuk bertanding, saya akan terus bertinju," demikian Chris John.
(T.PDO-133/A020/P003)
"Saya optimistis dapat memenangkan pertandingan nanti. Kondisi fisik saya kini sangat bagus. Bahu saya yang bulan lalu sempat cedera sekarang sudah sembuh . Saya tinggal menjalani beberapa kali lagi latih tanding dan menunggu kedatangan lawan," kata Chris John saat jumpa pers di Kantor Menpora, Jakarta, Jumat.
Jumpa pers itu juga dihadiri Menpora Andi Malarangeng, Promotor Pertandingan AM Hendropriyono, yang juga mantan ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI).
Sebelum berlatih di Jakarta, Chris John telah berlatih di Perth, Australia, ditangani pelatih Australia yang sekaligus manajernya, Craig Christian. Chrisjon mengaku telah mempelajari permainan lawannya melalui rekaman video yang telah dia dapatkan.
"Fernando merupakan petinju yang baik dengan gaya counter boxer. Pukulan counter straight kanannya mematikan, sehingga saya harus hati-hati. Kalau sampai kena bisa berbahaya," tutur Chris John.
Chris John bersama pelatihnya telah beberapa kali mempelajari rekaman pertandingan Saucedo dan kemudian mendiskusikannya secara mendalam.
"Kami sudah menyiapkan srategi untuk menghadapi dia, dan bila ada kesempatan saya akan pukul KO dia," kata Chrisjon tegas.
Chris John semula dijadwalkan melawan Fernando Saucedo di Bali bulan Mei 2010, namun rencana itu batal, karena promotor pertandingan Zaenal Tayeb gagal mengandeng Pemerintah Provinsi Bali sebagai penyandang dananya.
Rencana pertandingan akhirnya diboyong ke Jakarta oleh Chris John Manajemen dan mereka bertemu dengan penyandang dana yang baru, Hendropriyono, sebagai promotor pertandingan.
Chris John menyatakan rasa senangnya karena keinginannya untuk bermain di depan publik sendiri bakal terlaksana.
"Tentu saja saya sangat senang bisa bermain di depan publik sendiri dan di negara sendiri. Yang pasti, lebih enak main di sini ketimbang di negara lain," ujarnya.
Beberapa kali pertarungan Chris John sempat berakhir dengan kemelut, terutama dalam soal pembayaran petinju. Bahkan, pada tahun 2008 rencana pertarungannya melawan penantang asal Australia, Jackson Asiku, batal. Padahal, perwakilan WBA di Asia, wasit, dan wasit hakim saat itu sudah tiba di Jakarta. Chris John dan penantangnya menolak timbang badan dan pertarungan dinyatakan batal.
Sementara itu, promotor Hendropriyono memperkirakan Chris John bakal dapat memukul KO lawannya di bawah ronde keenam.
"Saya tahu Fernando Saucedo bukanlah petinju ayam sayur. Dia petinju bagus, tetapi saya kira Chris John lebih baik. Saya kira Chris John akan menang di bawan ronde keenam," Hendro menjelaskan.
Mendengar komentar Hendropriyono itu, Menpora pun angkat bicara dengan mengatakan, "Kalau saya berpendapat lebih cepat lebih baik. Apalagi lawannya dari Argentina yang dalam peta pertinjuan dunia kurang begitu menonjol. Kalau sepakbolanya harus kita akui, itupun kemarin kalah 4-0 dari Jerman."
Hendro pun tidak tinggal diam dan segera membalas, "Kalau lebih cepat lebih baik nanti jadi nggak enak ditonton. Lha belum apa-apa sudah selesai." Gurauan kedua Tokoh ini mengundang tawa para wartawan yang hadir.
Ditanya tentang bayaran yang diterima kedua petinju dalam pertarungan nanti, Hendro menyatakan itu menjadi rahasia dapur promotor, namun yang pasti investasi untuk kejuaraan dunia nanti seluruhnya mencapai Rp 5,5 miliar.
Chris John, 30 tahun, telah 45 kali bertanding dengan rekor 43 kali menang (22 kali dengan KO), dua kali seri, dan belum pernah kalah sekali pun. Di pihak lain Saucedo, 29 tahun, telah 38 kali menang, 4 kali kalah, 2 kali seri.
Dalam kesempatan tersebut Chris John juga ditanya pers tentang pernyataan istrinya di media massa yang menyebutkan pertarungan nanti merupakan pertarungan terakhir dalam karir tinju profesionalnya.
"Saya kira wajar istri saya berkomentar seperti itu karena dilandasi rasa khawatir. Namun, bagi saya selagi saya masih mampu dan mendapat kesempatan untuk bertanding, saya akan terus bertinju," demikian Chris John.
(T.PDO-133/A020/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: