Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menegur aplikasi TikTok untuk membatasi konten-konten yang tidak sehat dan membahayakan.

"Pemerintah harus melakukan tindakan preventif dan teguran kepada TikTok untuk membatasi konten-konten yang tidak sehat dan membahayakan. Ini terjadi di berbagai daerah dan Negara harus melindungi anak-anak dan generasi muda kita,” ujarnya di sela reses di Bangkalan, Jawa Timur, Senin.

Menurut dia, tawuran sekelompok anak di bawah umur yang terjadi di Surabaya dalam rangka membuat konten TikTok perlu mendapat perhatian semua pihak, baik aparat kepolisian maupun orang tua.

Baca juga: La Nyalla minta Pemprov Jatim kawal pembayaran THR

Mantan Ketua Umum PSSI tersebut menilai aksi tak terpuji tersebut justru menjadi konten yang dipertontonkan secara vulgar.

"Aksi-aksi membahayakan ini kerap dilakukan oleh anak-anak demi memenuhi kepuasan dan kehebatan. Konten yang dipertontonkan sudah tidak sehat baik secara fisik maupun psikologis,” ucap dia.

Senator Dapil Jawa Timur itu menuturkan, TikTok sering melakukan challenge atau tantangan yang tentu saja hal ini mengundang rasa penasaran dan memancing adrenalin anak-anak berdampak pada aktivitas membahayakan.

Sebagaimana diketahui, aksi tawuran oleh sekelompok anak di bawah umur terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Mereka saling serang menggunakan sarung berisi kerikil, yang dilakukan untuk kepentingan konten YouTube dan TikTok.

Mereka terpecah kelompok di beberapa titik jalanan kota Surabaya, dan aksinya dilakukan malam hari hingga jelang waktu sahur.

Baca juga: Ketua DPD RI sebut selangkah lagi masalah Surat Ijo di Surabaya tuntas
Baca juga: DPD: Manfaatkan bonus demografi untuk ciptakan SDM unggul