Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Keberadaan terumbu karang di Perairan Kabupaten Lampung Selatan saat ini sangat minim akibat maraknya nelayan menggunakan bom ikan dan pukat harimau di perairan itu.

Pengawas keamanan kawasan wisata Tempat Hiburan Rakyat (THR) Pasir putih, Lampung Selatan, Idris Alamsyah, mengatakan, di kawasan kerjanya ada sekitar 20 kilometer selatan kota Bandarlampung, Jumat, penggunaan bom ikan dan pukat harimau ini terjadi beberapa tahun lalu hingga berdampak sampai sekarang ini.

Dia mengatakan, saat ini di tempat tersebut sudah tidak tampak keanekaragaman terumbu karang dengan berbagai warna, dan yang ada hanya terumbu karang biasa berwarna putih itupun jumlahnya terbatas yang berada di sekitar Pulau Condong.

Menurutnya, untuk saat ini aktivitas pengeboman ikan dan pukat hariamu oleh nelayan sudah jarang ditemukan, jika pun ada kemungkinan besar secara sembunyi-sembunyi terutama pada malam hari karena merupakan bentuk tindakan pelanggaran hukum.

"Minimnya terumbu karang tersebut juga berdampak pada minimnya keaneka ragaman biota laut," tambahnya.

Selain itu, minimnya keberadaan terumbu karang karena masyarakat saat ini sudah tidak ada yang secara khusus yang membudidayakannya dalam jumlah besar sehingga tidak dapat membantu mengembalikan ekosistem di perairan itu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Lampung Selatan, A Mansyur Sinaga, mengatakan, di Kalianda, pihaknya telah berusaha mempertahankan ekosistem terumbu karang diwilayah itu, namun karena keterbatasan dana sehingga saat ini tidak tergarap dengan baik..

Dia mengatakan, untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang membutuhkan dana yang cukup besar seperti pembuatan tempat budidaya yang nantinya mamicu keanekaragaman terumbu karang itu sendiri.

"Kita belum mengetahui penyebab kerusakan secara pasti, akibat manusia atau faktor alam sehingga perlu dikaji kembali," katanya.

Menurut keterangannya, pihaknya sudah mengusulkan adanya perbaikkan kepada pemerintah pusat untuk budidaya terumbu karang di perairan Lampung Selatan namun belum ditanggapi hingga sekarang.

Beberapa waktu lalu Direktorat Jenderal Kelauatan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (P3K) yang melakukan penyelaman di periran sekitar Pulau Sebuku Perairan Lampung Selatan dan menemukan adanya kerusakan terumbu karang di wilayah itu.
(T.PSO-048/P003)