Samarinda (ANTARA News) - Beberapa warga Samarinda menanggapi berbagai reaksi atas berita tentang babak baru video mesum yang sempat menghebohkan tanah air, yakni permintaan maaf presenter Cut Tari dan Luna Maya, Kamis malam (8/7).

Dilaporkan di Samarinda, Kamis berbagai tanggapan warga Samarinda atas permintaan maaf oleh artis yang juga presenter terkenal, Cut Tari dan Luna Maya itu.

"Sebagai manusia, tentu tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, bedanya mereka orang terkenal atau public figure sehingga membawa dampak luas bagi masyarakat, khususnya bagi yang mengidolakan namun sepantasnya kita memberikan maaf," kata Dewi, seorang mahasiswa di Samarinda.

Sebagai sesama wanita ia bisa merasakan penderitaan tersebut karena akan membawa dampak bagi nama baik keluarga Cut Tari dan Luna Maya.

"Seadainya, seluruh warga Indonesia dengan ikhlas memberikan maaf namun derita sebagai seorang wanita akibat kasus ini akan dibawa sampai mati jadi sebagai sesama wanita sudah sepantasnya kita memberikan dorongan moril, mungkin hanya sebatas doa agar ia dan keluarganya tabah akan cobaan itu," kata Dewi menyampaikan empatinya.

Sementara itu, Erna salah seorang warga Basuki Rahmad Samarinda menilai bahwa meskipun langkah itu sudah tepat namun sebenarnya agak terlambat.

"Yang kita sesalkan bahwa jika permintaan maaf itu bisa mereka utarakan jauh hari tentu ceritanya akan menjadi lain. Saya pikir, mereka (Luna, Cut Tari dan Ariel) menjadi korban strategi para penasehat hukumnya yang menunda-nunda permintaan maaf tersebut," katanya.

Bahkan, ujar dia karena strategi penasehat hukumnya itu, menimbulkan persepsi telah terjadi kebohongan publik sehingga bukan menimbulkan empati malah antipati.

"Akibat strategi salah penasehat hukumnya yang menunda-nunda permintaan maaf itu, sempat membuat warga masyarakat jengkel karena merasa mereka dianggap bodoh. Keyakinan bahwa memang mereka yang terlibat video itu tercermin dari sikap tegas para perusahaan siaran maupun iklan yang memberhentikan Ariel, Luna dan Cut Tari dari presenter dan iklan," kata Ny. Diana, warga Dr. Soetomo yang hampir senada dengan Erna.

Sebelumnya, Cut Tari menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat Indonesia menyusul kasus video asusila yang telah menggemparkan dan membuat resah karena beredar luas, bahkan sampai ke kawasan pedalaman Kalimantan Timur.

Di hadapan pers dengan didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea dan suaminya, Johannes Joesoef Subrata, Cut Tari tidak mampu menahan tangisnya saat menyampaikan permintaan maaf sebagai cermin keterlibatan dirinya.

"Kepada Bapak Presiden RI beserta ibu Bapak Kapolri beserta ibu Bapak Kabareskrim beserta ibu Bapak-ibu dan penyidik Mabes Polri Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang saya hormati. Para orangtua dan masyarakat Indonesia. Atas nama pribadi dan atas nama keluarga saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon maaf atas pemberitaan baru-baru ini yang menyangkut diri saya yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Sekali lagi saya mohon maaf" demikian pernyataan Cut Tari. (I014/K004)