Alasan DFSK luncurkan minivan listrik Gelora E
19 April 2021 13:12 WIB
Managing Director Sokonindo Automobile, Franz Wang (kiri), menjelaskan DFSK Gelora E kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi (kanan) di IIMS 2021. (ANTARA/HO)
Jakarta (ANTARA) - Ketika rata-rata pabrikan otomotif di Indonesia meluncurkan mobil listrik berbentuk sedan atau sport utility vehicle (SUV), DFSK justru mengambil langkah berbeda dengan memperkenalkan minivan listrik Gelora E.
DFSK menyatakan, melalui kendaraan listrik bermodel minivan, mereka ingin mengakselerasi sektor perekonomian di Indonesia khususnya di sektor angkutan umum, kargo dan logistik, melalui kendaraan yang hemat dan ramah lingkungan.
Baca juga: Intip spesifikasi singkat Gelora E dan program DFSK di IIMS 2021
Pabrikan yang memiliki fasilitas manufaktur di Cikande, Banten itu juga ingin mengaplikasikan dukungan mereka atas kebijakan pemerintah, yakni Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
"Kami ingin berperan aktif dalam mendukung perkembangan ekonomi lebih baik lagi melalui kendaraan-kendaraan yang ditawarkan, khususnya kendaraan komersial terbaru yang baru saja kami tawarkan yakni DFSK Gelora E," kata PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam siaran pers, dikutip Senin.
"Kendaraan ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan solusi mobilitas untuk berbagai sektor usaha, hemat energi, dan pastinya ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang karbon sama sekali," kata Rofiqi.
DFSK Gelora E yang memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) itu hadir dalam dua varian, Minibus dan Blind Van yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.
Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang, ditawarkan untuk kebutuhan bisnis angkutan umum, travel, shuttle, antar jemput karyawan, dan mendukung sektor pariwisata.
Sedangkan Gelora E Blind Van memiliki ruang kabin yang lebih panjang, sehingga cocok untuk bisnis kargo, logistik, katering, dan berbagai sektor angkutan ringan lainnya.
Mobil itu bisa menempuh jarak 300 kilometer (berdasarkan NEDC/New European Driving Cycle) dalam sekali pengisian baterai. Waktu pengisian dari 20-80 persen membutuhkan waktu 80 menit, sedangkan 0 - 100 persen memakan waktu 2,5 jam.
DFSK telah membuka pemesanan mobil itu dengan harga Rp510 juta - Rp 520 juta untuk model minivan dan Rp480 juta - Rp490 juta untuk model blind van selama IIMS Hybrid 2021.
Baca juga: DFSK buka pemesanan minibus listrik Gelora E
Baca juga: DFSK mulai jual Gelora versi minibus, harga Rp185 juta
Baca juga: Gelora, kendaraan medis dari DFSK
DFSK menyatakan, melalui kendaraan listrik bermodel minivan, mereka ingin mengakselerasi sektor perekonomian di Indonesia khususnya di sektor angkutan umum, kargo dan logistik, melalui kendaraan yang hemat dan ramah lingkungan.
Baca juga: Intip spesifikasi singkat Gelora E dan program DFSK di IIMS 2021
Pabrikan yang memiliki fasilitas manufaktur di Cikande, Banten itu juga ingin mengaplikasikan dukungan mereka atas kebijakan pemerintah, yakni Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
"Kami ingin berperan aktif dalam mendukung perkembangan ekonomi lebih baik lagi melalui kendaraan-kendaraan yang ditawarkan, khususnya kendaraan komersial terbaru yang baru saja kami tawarkan yakni DFSK Gelora E," kata PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam siaran pers, dikutip Senin.
"Kendaraan ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan solusi mobilitas untuk berbagai sektor usaha, hemat energi, dan pastinya ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang karbon sama sekali," kata Rofiqi.
DFSK Gelora E yang memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) itu hadir dalam dua varian, Minibus dan Blind Van yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.
Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang, ditawarkan untuk kebutuhan bisnis angkutan umum, travel, shuttle, antar jemput karyawan, dan mendukung sektor pariwisata.
Sedangkan Gelora E Blind Van memiliki ruang kabin yang lebih panjang, sehingga cocok untuk bisnis kargo, logistik, katering, dan berbagai sektor angkutan ringan lainnya.
Mobil itu bisa menempuh jarak 300 kilometer (berdasarkan NEDC/New European Driving Cycle) dalam sekali pengisian baterai. Waktu pengisian dari 20-80 persen membutuhkan waktu 80 menit, sedangkan 0 - 100 persen memakan waktu 2,5 jam.
DFSK telah membuka pemesanan mobil itu dengan harga Rp510 juta - Rp 520 juta untuk model minivan dan Rp480 juta - Rp490 juta untuk model blind van selama IIMS Hybrid 2021.
Baca juga: DFSK buka pemesanan minibus listrik Gelora E
Baca juga: DFSK mulai jual Gelora versi minibus, harga Rp185 juta
Baca juga: Gelora, kendaraan medis dari DFSK
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: