Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia akan sesegera mungkin mengungkap pelaku pelemparan bom molotov ke Kantor Redaksi Majalah Tempo Jalan Proklamasi 72, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa dinihari (6/7) lalu.

"Meski kami merasa keberatan dengan judul pemberitaan dan kover (cover) di Majalah Tempo, bukan berarti kami tinggal diam untuk mengungkap pelaku pelemparan bom molotov di kantor Majalah tempo," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Edward Aritonang, di Jakarta, Kamis.

Edward meminta semua pihak agar tidak menyimpulkan permasalahan pelemparan bom molotov di Kantor Majalah Tempo itu seenaknya saja, dengan menyalahkan institusi yang saat ini sedang bermasalah dengan Majalah Tempo.

Sebelumnya, Polri merasa keberatan dengan judul pemberitaan di Majalah Tempo "Kapolri di Pusaran Mafia Batu Bara" pada sampul edisi 14-20 Juni 2010 dan sampul Majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli 2010 yang menggambarkan seorang polisi membawa tiga celengan berbentuk babi bertema "Rekening Gendut Perwira Polri".

"Jangan kita lempar batu sembunyi tangan. Kami akan ungkap pelakunya secara profesional dan akan menanyakan motif dari pelemparan bom molotov tersebut kepada pelaku," ujarnya.

Bahkan, tambah Edward, jajaran kepolisian siap memberikan pengamanan di Kantor Majalah Tempo bila diperlukan.

Anggota Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mempelajari sidik jari yang terdapat pada botol untuk mengungkap identitas pelaku pelemparan bom molotov ke Kantor Redaksi Majalah Tempo.

"Polisi masih memeriksa botol berisi bensin yang pecah dan utuh untuk mencari jejak sidik jari pelakunya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.

Boy mengatakan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri masih mencari untuk memastikan ada atau tidaknya sidik jari yang tertinggal pada botol itu.
(ANT/P003)