Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Pengguna tabung gas elpiji 3Kg di Kabupaten Lampung Selatan berkurang karena banyaknya tabung gas yang rusak sehingga tidak digunakan oleh masyarakat.

Penjual gas elpiji 3Kg di Lematang, Kecamatan Tanjungbintang, Anshari, mengatakan, di Tanjungbintang, Kamis, berkurangnya pengguna gas elpiji tampak dari jumlah pembelian masyarakat yang menurun cukup drastis saat ini hingga separuhnya dibanding dengan pertama kali kebijakan pembagian tabung gas oleh pemerintah tahun lalu.

Dia mengatakan, kerusakan yang paling sering dikeluhkan oleh para konsumen terutama pada regulator selang penghubung dengan kompor gas.

"Rata-rata selang dan regulator terjadi kendala dalam mengalirkan gas pada kompor sehingga sulit menyala," kata dia.

Bahkan, dia mengatakan pada tabung sendiri terkadang terjadi kebocoran yang membuat warga menukarkannya meskipun isi tabung gas masih terisi penuh.

Warga yang sama, Haryati, mengatakan, selain kerusakan pada tabung gas, kompor gas yang dibagikan beberapa waktu lalu juga sudah tidak dipergunakan karena rusak pada pematik api.

"Bagian pada pematik apinya sudah lemah sehingga kompor tidak lagi mau menyala ketika akan dipergunakan," tambahnya.

Sementara itu, warga Desa Babatan Kecamatan Katibung, Aini, mengatakan, di Katibung, sebelumnya tabung gas elpiji tersebut hanya dipergunakan untuk memasak ringan seperti memasak sayur dan merebus air namun sekarang ini sudah tidak menggunakannya lagi.

Dia mengatakan, sementara belum berniat menggunakannya lagi karena di wilayah lain banyak sekali peristiwa yang menakutkan akibat menggunakan tabung gas tersebut.

"Sementara ini saya simpan untuk keperluan tertentu jika benar-benar dibutuhkan," tambahnya.

Dia mengaku lebih banyak menggunakan kayu bakar untuk memasak karena sumber kayu bakar wilayah tersebut masih melimpah karena berdekatan dengan perkebunan penduduk. (PSO-048/K004)