Kupang (ANTARA) - Anggota DPRD Fraksi Demokrat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur meminta masyarakat dan pemerintah setempat mewaspadai dampak dari kemunculan danau baru di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang setelah bencana alam badai Siklon Tropis Seroja.
"Kami minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap munculnya danau yang baru ini," kata anggota DPRD Kota Kupang, Eldy Kana di lokasi danau baru di Kelurahan Sikumana, Minggu.
Baca juga: Usai terjangan siklon Seroja, muncul danau baru di Kota Kupang
Baca juga: Kisah mereka yang bertaruh nyawa pulihkan aliran listrik di NTT
Menurut politisi Partai Demokrat Kota Kupang itu, peristiwa munculnya danau baru merupakan fenomena alam yang perlu dikaji secara baik oleh pemerintah Kota Kupang.
Eldy Kana mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Kupang untuk secepatnya melakukan kajian terhadap munculnya danau yang baru.
Ia mengatakan, munculnya danau baru mengakibatkan petani kehilangan sumber penghasilan karena semua tanaman pertanian yang siap panen pada lahan seluas dua hektare itu tenggelam setelah munculnya danau itu.
Pada kesempatan itu anggota DPRD dari daerah pemilihan Kecamatan Maulafa itu memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana alam akibat munculnya danau baru itu.
Sementara itu Amrbos Anone warga Kelurahan Sikumana yang ditemui di lokasi munculnya danau baru itu mengatakan, pemerintah Kota Kupang perlu segera mencari solusi agar munculnya dana baru ini tidak berdampak pada terjadinya bencana alam baru.
"Kondisi air danau semakin naik karena sumber mata air yang muncul di sekitar lokasi danau ini semakin banyak, sehingga perlu ada langkah antisipasi," kata Ambros.
Baca juga: Wagub NTT: Seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau
Baca juga: Pemkab terdampak Seroja di NTT diminta sediakan lahan untuk relokasi
Anggota DPRD Kupang minta waspadai dampak kemunculan danau baru
18 April 2021 12:53 WIB
Anggota DPRD Kota Kupang, Eldy Kana (kedua dari kiri) saat menyerahkan bantuan sosial bagi warga terdampak bencana munculnya danau baru di Kota Kupang, Minggu (18/4). ANTARA/ Benny Jahang.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: