Jakarta (ANTARA) - Pengadilan federal di Australia menyatakan Google menyesatkan pengguna soal praktik pengumpulan data untuk lokasi di perangkat Android.

Lembaga perlindungan konsumen Australian Competition and Consumer Commission meminta penjelasan dari Google serta hukuman penalti, yang tidak disebutkan nilainya.

"Ini merupakan kemenangan penting bagi konsumen, terutama siapa pun yang peduli tentang privasi di dunia maya. Keputusan pengadilan memberikan pesan yang kuat ke Google dan bisnis besar lainnya untuk tidak menyesatkan konsumen," kata Ketua ACCC, Rod Sims, dikutip dari Reuters, Minggu.

Baca juga: Google berencana buka kantor di AS untuk sebagian karyawan pada April

Pengadilan menyatakan Google keliru memberikan klaim bahwa mereka hanya bisa mengumpulkan informasi dari pengaturan histori lokasi di perangkat pengguna pada periode Januari 2017 hingga Desember 2018.

Google memiliki fitur pengaturan untuk data yang dikumpulkan melalui histori lokasi untuk aplikasi maupun web.

Pengadilan menilai pengguna tidak diberi tahu bahwa ketika histori lokasi dimatikan, setelan utama di fitur Aktivitas Web dan Aplikasi akan tetap bisa mengumpulkan data.

Perwakilan Google menyatakan sedang meninjau kasus tersebut.

"Pengadilan menolak beberapa klaim ACCC. Kami tidak sepakat dengan temuan lainnya dan saat ini sedang meninjau pilihan yang ada, termasuk kemungkinan mengajukan banding,: kata juru bicara Google.

Baca juga: Kumpulan aplikasi pesan makanan sahur dan buka puasa

Baca juga: Google akan batasi aplikasi melihat informasi pengguna

Baca juga: Jangan asal "share", begini cara kenali misinformasi