Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) setelah mampu mencatatkan diri sebagai provinsi dengan jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) menggunakan "Intra Uterine Device" (IUD) terbanyak.

Biro Humas Pemprov Jatim melalui siaran persnya di Surabaya, menyebutkan, penghargaan tersebut diterima Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Nina Soekarwo, dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke-17 di Tulungagung, Selasa.

Menurut Nina, jumlah akseptor IUD di Jatim telah mencapai 21.891 orang, jauh mengalahkan Provinsi Jawa Tengah yang sebelumnya mencatat rekor tersebut dengan jumlah akseptor IUD sebanyak 17.256 orang.

"Hal ini menjadi motivasi yang kuat bagi kami untuk terus melayani masyarakat dalam bidang KB. Sehingga akan dapat mewujudkan keluarga sejahtera yang sejalan dengan visi dan misi Gubernur Jatim," kata istri Gubernur Jatim, Soekarwo, itu.

Ditetapkannya Jatim sebagai pemecah rekor Muri tersebut, lanjut Nina, menandakan Jatim semakin solid dan berhasil dalam mencapai program KB.

"Kami senang menyabet penghargaan Muri ini. Semoga hal ini dapat menumbuhkan semangat dari rekan-rekan PKK di kabupaten/kota agar lebih produktif lagi," katanya.

Selain itu dengan diaraihnya rekor Muri ini dapat menjadikan Jatim sebagai provinsi yang berhasil dalam pencapain program KB secara nasional.

"Kami tidak dapat memungkiri sampai saat ini Jatim termasuk provisi yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduknya dan keberhasilan ini merupakan kerja keras semua pihak," katanya.

Oleh sebab itu, dia mempersembahkan penghargaan Muri tersebut kepada seluruh masyarakat Jatim yang turut berperan dalam program KB.

Menurut dia, pemecahan rekor Muri tersebut sebenarnya bukan tujuan utama, melainkan sebagai tambahan motivasi dan dorongan bagi seluruh peserta KB dan jajaran petugas KB di lapangan, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota di Jatim. Sementara itu Kepala BKKBN Jatim Muhammad Is menambahkan, Muri telah memberikan batas waktu bagi BKKBN Jatim untuk memberikan pelayanan selama dua hari, yakni pada 30 Juni-1 Juli 2010, dengan jumlah akseptor minimal 18.500 orang. "Ternyata dalam waktu yang relatif singkat itu kami dapat melampauinya," katnya.

Akseptor IUD di Jatim terbanyak disumbangkan oleh Kabupaten Mojokerto yang mencapai 8.500 orang.

Pada 2009, jumlah akseptor KB di Jatim mencapai 3.300 orang. Meskipun saat itu jumlahnya besar, Jatim tidak mendapatkan penghargaan dari Muri karena tidak dilakukan secara serentak.(*)
(T.M038/R009)