Melalui kanal-kanal media sosial pribadinya, bek berusia 28 tahun itu mengunggah gambar tangkapan layar serangan rasial yang masuk melalui pesan pribadi akun instagram pribadinya, @tyronemings.
Baca juga: Bek Slavia Praha Ondrej Kudela diskors 10 laga karena rasisme
"Hari yang lain dalam kehidupan media sosial tanpa saringan..." demikian tulis Mings dalam unggahan akun twitter pribadinya, @Official_TM3.
"Mohon jangan mengasihani kami, berdirilah di samping kami untuk berjuang melakukan perubahan. Media sosial tidak akan menjadi lebih aman tanpa itu semua," tulisnya dalam unggahan yang sama.
Another day in the life of social media with no filter ... ????????♂️
Please don’t feel sorry for us, just stand side by side in the fight for change. Social media isn’t getting any safer without it ... pic.twitter.com/aNKqDnZwDh
— Tyrone Mings (@OfficialTM_3) April 16, 2021
Tangkapan layar dengan pesan serupa juga diunggah oleh Mings melalui story instagramnya, namun ironisnya story itu dihapus oleh pihak instagram dengan alasan pelanggaran aturan pencegahan rasial.
Mings lantas mengunggah story lain dengan tangkapan layar dari instagram sembari membubuhkan sebuah gif "WOW" yang mewakili keterkejutannya.
Sementara itu pihak Villa segera memberi dukungan kepada Mings atas serangan rasial daring yang dialaminya, menyebut hal itu menjijikan.
"Kami mengutuk segala bentuk diskriminasi rasial dan akan terus berdiri di samping Tyrone, salah seorang sosok inspiratif dalam perjuangan melawan rasisme," kata Villa dalam pernyataan resmi klub.
Baca juga: Mourinho sebut Spurs pertimbangkan boikot medsos
Mings merupakan pesepak bola Liga Inggris kesekian yang menjadi sasaran serangan rasial daring setelah trio Manchester United Anthony Martial, Axel Tuanzebe dan Marcus Rashford serta bek Chelsea Reece James.
Di tengah tekanan dari otoritas sepak bola Inggris kepada penyedia layanan media sosial untuk mengatasi masalah tersebut, Instagram mengumumkan langkah mereka dan Twitter bersumpah untuk terus melanjutkan sikap tegas yang sudah mereka lakukan terhadap lebih dari 700 kasus serangan terkait sepak bola di Inggris pada 2019.
Baca juga: Manchester United minta pendukung ikut lawan rasisme
Baca juga: Atlet Brazil jalani pelatihan anti-rasisme jelang Olimpiade Tokyo