Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, kembali mencatat seorang pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur, Yana Kamaludin Sekretaris Diskoperindagin, meninggal akibat infeksi SARS-CoV-2, sehingga total 7 ASN meninggal karena positif COVID-19.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan Yana sempat menjalani isolasi di RSUD Cianjur karena sempat mengeluhkan sakit, setelah dilakukan PCR tes, yang bersangkutan positif COVID-19.

"Yana yang menjabat Sekretaris Diskoperindagin Cianjur, positif COVID-19 disertai penyakit, sehingga menjalani isolasi di rumah sakit. Selang beberapa hari menjalani isolasi, yang bersangkutan meninggal dunia," kata Yusman.

Yana merupakan pejabat ketujuh yang meninggal akibat COVID-19 di lingkungan Pemkab Cianjur, sehingga pihaknya terus mengimbau seluruh ASN untuk menerapkan AKB dan mematuhi protokol kesehatan saat melakukan kegiatan di dalam dan luar kantor.

Baca juga: Satgas : Penularan COVID-19 di Cianjur kembali meningkat jelang puasa

Baca juga: Dampak COVID, Dinas Cianjur tutup sementara bursa kerja


Ia menjelaskan, sebelumnya Yana dan anggota keluarganya sempat menjalani isolasi di Vila Ciherang, namun kondisinya terus menurun, sehingga dirujuk ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan pertolongan medis secara intensif. Namun, nasib berkata lain, Yana meninggal selang beberapa hari di rawat di rumah sakit.

"Gugus tugas langsung melakukan penelusuran terhadap anggota keluarga dan keluarga besar almarhum, sebagian besar dari mereka juga positif dan saat ini masih menjalani isolasi di vila khusus," katanya.

Kembali tingginya angka penularan di Cianjur dan banyak ASN yang positif, membuat Pemkab Cianjur, memperpanjang penerapan kerja di rumah (work from home) untuk sebagian ASN. Bahkan pihaknya akan memperketat pemantauan di masing-masing dinas dan OPD guna memutus rantai penularan.

"Kita akan pertegas larangan mudik bagi ASN dan warga Cianjur di luar atau warga luar yang tinggal di Cianjur. Ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya yang kembali tinggi. Untuk ASN pemberlakuan WFH akan diperpanjang," katanya.*

Baca juga: Dinkes Cianjur catat klaster baru puluhan mahasiswa positif COVID-19

Baca juga: Satu lagi anggota DPRD Cianjur yang positif COVID-19