Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama PT Jateng Pertro Energi (Jpen) menjalin komitmen tentang penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan potensi pasar masih dapat berkembang karena demand terpusat di kawasan industri eksisting.

"PGN punya beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah, seperti Jimbaran Tiung Biru, Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” kata Syahrial.

Strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda yaitu gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG), maupun gas alam cair (LNG) menyesuaikan dengan kebutuhan.

"MoU ini diharapkan dapat memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur CNG," kata Syahrial.

Dia menjelaskan Jawa Tengah memiliki potensi geografis yang menguntungkan diapit dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas.

Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.

Dari sisi konsumen, Jawa Tengah banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi. Namun, kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan supply gas bumi di Jawa Tengah menjadi tidak optimal.

Baca juga: Kebijakan harga gas industri dinilai bisa rugikan investor PGN
“PGN telah memiliki infrastruktur pipa transmisi Gresik-Semarang dan alokasi pasokan gas yang dapat disalurkan untuk industri di Jawa Tengah,' kata dia.

Penyaluran gas bumi bagi industri yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi dapat menggunakan moda CNG maupun LNG.

Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komersial di Kawasan Industri Tambah Aji dan meluas ke Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG, menyalurkan gas bumi ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga.

Secara keseluruhan, volume penyerapan gas PGN mencapai 23,85 BBTUD.

Baca juga: Sederet strategi PGN suplai gas bumi untuk proyek strategis
Di sisi lain, perseroan melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terus tumbuh seiring dan makin banyak kawasan industri baru yang berkembang di Jawa Tengah.

Ada beberapa kawasan industri, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) sebagai pasar potensial gas bumi.

Dengan segala kapabilitas yang dimiliki tersebut, PGN berupaya agar pemenuhan kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah dapat terealisasi. Pipa Transmisi Gresik-Semarang diestimasikan mampu menyalurkan gas bumi sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa untuk optimalisasi distribusi gas bumi khususnya sektor industri area Semarang dan Kendal.

Selain itu, PGN mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo. Pipa ini diproyeksikan selesai pada Triwulan II 2021.

Apabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan utilisasi didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di Jawa Tengah.

“Gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan SPBG Kaligawe, sehingga akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien karena selama ini kebutuhan CNG Jawa Tengah dipasok dari Jawa Timur,” kata Syahrial.

PGN optimis dengan infrastruktur yang terintegrasi dapat mempercepat akses gas bumi yang handal di Jawa Tengah.

Sinergi dengan Jateng Pertro Energi juga akan semakin memacu upaya realisasi akses gas bumi yang merata dan stabil dengan harga yang lebih efisien di Jawa Tengah.

“PGN siap mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah daerah maupun badan usaha daerah agar cita-cita bersama dalam meningkatkan daya saing industri Jawa Tengah dapat terwujud,” tutup Syahrial.