Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung penuh keinginan Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, guna mengembalikan kembali era kejayaan sektor perikanan tangkap untuk melesatkan pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.
"KKP akan memberikan dukungan penuh agar sektor perikanan di Kota Pekalongan kembali menggeliat," kata Menteri Trenggono ketika bertemu Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaidi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Jumat.
Ia memaparkan bahwa Kota Pekalongan pernah berjaya sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Indonesia pada dekade 90-an.
Pekalongan memiliki beragam keunggulan yang bisa dioptimalkan, seperti panjang garis pantai 6,15 kilometer, berada pada simpul pergerakan strategis yaitu jalur Pantura, serta adanya fasilitas strategis skala nasional yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan.
Kemudian, lanjutnya, sejumlah komoditas unggulan yang biasa ditangkap di kawasan perairan daerah tersebut antara lain ikan pelagis kecil seperti layang, banyar, dan lemuru.
Beberapa persoalan yang mengakibatkan produktivitas sektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan mengalami penurunan antara lain persoalan sedimentasi atau pendangkalan alur di muara Kali Loji sehingga kapal kesulitan baik keluar maupun masuk pelabuhan, serta fenomena rutin terjadinya rob yang menyebabkan aktivitas perikanan terganggu.
Menteri Trenggono menyebutkan salah satu kunci mengurangi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
"Bangun kesadaran masyarakat untuk tertib menjaga kebersihan. Langkah kecil itu bisa menjadi salah satu upaya dalam menangani banjir rob yang selama ini terjadi. Kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah," kata Trenggono.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengungkapkan dukungan KKP terhadap sektor perikanan di Kota Pekalongan antara lain adalah agenda pembangunan pelabuhan on shore melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP yang terintegrasi dengan penanganan banjir.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaidi menceritakan banjir rob menyebabkan aktivitas pelelangan di Kota Pekalongan terhenti sejak 29 Januari hingga 5 Maret 2021.
Menurut dia, hal tersebut mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi nelayan maupun masyarakat yang selama ini beraktivitas di pelelangan, serta menghambat minat investasi.
“Rob ini telah membuat area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tergenang, mengganggu akses jalan dan aktivitas bongkar. Aktivitas pendukung perikanan seperti docking, galangan, bengkel mesin, dan lain-lain, juga ikut terganggu. Pada akhirnya berdampak pada berkurangnya minat investor di sektor tangkap," kata Afzan.
Baca juga: Lahan budidaya perikanan di Pekalongan menyusut 500 hektare
Baca juga: Sampah plastik dominasi sedimentasi Pelabuhan Perikanan Pekalongan
Baca juga: Wali Kota Pekalongan: Padat karya percepat pemulihan ekonomi
KKP dukung kembalinya era kejayaan sektor perikanan Pekalongan
16 April 2021 21:29 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. ANTARA/HO-KKP
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: