Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan akses air minum kepada seluruh masyarakat yang salah satunya melalui kunjungan ke Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur.

Suharso mengatakan melalui tersedianya akses air minum yang layak dan aman dapat mengurangi tingkat waterborne disease, stunting ,serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Ini sesuai amanat RPJMN 2020-2024,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Tarakan capai target 10 ribu sambungan air bersih gratis

Suharso menegaskan akses air minum aman harus tersedia termasuk untuk 15 persen rumah tangga sedangkan 30 persen rumah tangga harus memiliki akses air minum perpipaan melalui pembangunan 10 juta sambungan rumah (SR).

Pembangunan SPAM Regional Umbulan menjadi upaya peningkatan akses air minum jaringan perpipaan di Jawa Timur mengingat akses air minum layak di daerah ini meski mencapai angka 95,56 persen namun 19,89 persen di antaranya merupakan akses minum jaringan perpipaan.

“Angka ini masih di bawah rata-rata nasional yang memiliki akses air minum perpipaan mencapai 20,69 persen,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: SPAM Umbulan harus masuk ke rumah masyarakat

SPAM yang memanfaatkan mata air Umbulan ini ditargetkan dapat melayani lima kabupaten/kota yakni Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik dengan total penerima manfaat 1,6 juta penduduk atau 320 ribu SR.

Ia menyebutkan proyek yang telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 22 Maret 2021 ini mampu menyalurkan 29,4 persen dari total kapasitas 3.920 liter per detik atau sama dengan 1154,45 liter per detik.

“Agar masyarakat dapat menerima manfaat secara maksimal maka kita perlu meningkatkan penyerapan SPAM Regional Umbulan oleh PDAM offtaker melalui pembangunan sambungan rumah,” tegasnya.

Menurutnya, dengan kapasitas fiskal yang tinggi yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik harus berkontribusi lebih besar untuk pemanfaatan SPAM Regional Umbulan itu.

Hal itu dapat dilakukan melalui komitmen alokasi APBD Provinsi serta ABPD kabupaten atau kota maupun memanfaatkan kredit perbankan sebagai alternatif pembiayaan.

“Keberlanjutan penyediaan air baku dengan konservasi wilayah hulu dan catchment area menjadi sangat penting,” ujarnya.

Oleh sebab itu, demi keberlanjutan penyediaan air baku tersebut maka diperlukan penataan kawasan sekitar mata air Umbulan untuk pengamanan kualitas air baku dam pelaksanaan program penghijauan.

“Sekaligus memerlukan pembatasan izin sumur bor di catchment area SPAM Regional Umbulan,” katanya.