BPOM: Perhatikan warning label vaksin AstraZeneca sebelum penyuntikan
16 April 2021 20:24 WIB
Dokumentasi - Kepala Badan POM Penny K. Lukito memberikan keterangan penerbitan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin COVID-19 di Kantor Badan POM, Jakarta. ANTARA FOTO/HO/Humas BPOM/wpa/hp/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengingatkan agar tenaga kesehatan memperhatikan warning pada informasi yang disertakan dan yang tertera di label vaksin AstraZeneca sebelum melakukan penyuntikan vaksin tersebut pada masyarakat.
"Penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca bisa dilanjutkan, namun kejadian-kejadian apapun menjadi pertimbangan. Sekarang kita tambahkan warning dan statement fact sheet informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca agar berhati-hati dengan risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis," kata Penny dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Cek Fakta: Anggota Brimob Maluku meninggal usai divaksin AstraZeneca?
Baca juga: Wapres imbau ulama-ulama di daerah disuntik vaksin AstraZeneca
Penny mengatakan tenaga kesehatan juga harus memperhatikan informasi warning itu untuk seleksi atau skrining orang yang akan disuntikkan vaksin tersebut, yang kemungkinan mempunyai risiko akan menghasilkan trombosis.
"Begitu juga pada produk vaksinnya ada label mempunyai warning bahwa ada kemungkinan kejadian trombosis tersebut dan kita terus mencermati kejadian ke depan," tuturnya.
Penny menuturkan kejadian pembekuan darah dari efek penggunaan vaksin AstraZeneca di negara-negara atau secara internasional termasuk kejadian yang sangat jarang.
"Ini kejadian sangat jarang, karena kan memang dampak di tiap manusia bisa berbeda-beda saat menerima vaksin dan jenis vaksin yang berbeda juga akan memberikan efek yang berbeda," ujarnya.
Kejadian pembekuan darah dari penggunaan vaksin AstraZeneca sampai saat ini masih merupakan kejadian yang sangat jarang. Berdasarkan hasil kajian yang juga sudah disampaikan oleh regulator obat di Eropa atau Badan Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA) dimana mereka menyepakati dan merekomendasikan vaksin AstraZeneca masih bisa diteruskan.
Penny mengatakan pihaknya tetap mengikuti dan memperhatikan perkembangan dan kejadian apapun di luar negeri terkait penggunaan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Ulama MUI Pusat disuntik vaksin AstraZeneca
"Penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca bisa dilanjutkan, namun kejadian-kejadian apapun menjadi pertimbangan. Sekarang kita tambahkan warning dan statement fact sheet informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca agar berhati-hati dengan risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis," kata Penny dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Cek Fakta: Anggota Brimob Maluku meninggal usai divaksin AstraZeneca?
Baca juga: Wapres imbau ulama-ulama di daerah disuntik vaksin AstraZeneca
Penny mengatakan tenaga kesehatan juga harus memperhatikan informasi warning itu untuk seleksi atau skrining orang yang akan disuntikkan vaksin tersebut, yang kemungkinan mempunyai risiko akan menghasilkan trombosis.
"Begitu juga pada produk vaksinnya ada label mempunyai warning bahwa ada kemungkinan kejadian trombosis tersebut dan kita terus mencermati kejadian ke depan," tuturnya.
Penny menuturkan kejadian pembekuan darah dari efek penggunaan vaksin AstraZeneca di negara-negara atau secara internasional termasuk kejadian yang sangat jarang.
"Ini kejadian sangat jarang, karena kan memang dampak di tiap manusia bisa berbeda-beda saat menerima vaksin dan jenis vaksin yang berbeda juga akan memberikan efek yang berbeda," ujarnya.
Kejadian pembekuan darah dari penggunaan vaksin AstraZeneca sampai saat ini masih merupakan kejadian yang sangat jarang. Berdasarkan hasil kajian yang juga sudah disampaikan oleh regulator obat di Eropa atau Badan Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA) dimana mereka menyepakati dan merekomendasikan vaksin AstraZeneca masih bisa diteruskan.
Penny mengatakan pihaknya tetap mengikuti dan memperhatikan perkembangan dan kejadian apapun di luar negeri terkait penggunaan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Ulama MUI Pusat disuntik vaksin AstraZeneca
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: