Bandung (ANTARA News) - Tiga tim ITB sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke Malaysia untuk mengikuti perlombaan mobil hemat energi di sirkuit Sepang, Malaysia, 8-10 Juli.

Seperti dikutip dari laman itb.ac.id, Senin, tim tersebut terdiri atas Tim Rajawali dan Heave-Exia yang akan ikut dalam kategori futuristik dan tim Cikal untuk kategori urban yang berbentuk seperti mobil biasa.

Perlombaan itu diikuti oleh 112 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Asia.

Selain ITB, perguruan tinggi Indonesia yang akan ikut serta adalah ITS, UGM, dan UI dengan jumlah total sembilan tim.

Menurut Prof Djoko Suharto yang menjadi pembimbing tim ITB, kalau dari kacamata orang Indonesia, maka usaha yang dilakukan oleh tim ITB sudah luar biasa.

Namun, kata dia, dari sisi tim belum menguasai dengan baik teknologi untuk mengatur mesin dengan unit kontrol elektronik (ECU) dan ketelitian pembuatan serta pemasangan komponen sehingga untuk kinerja penghematan bahan bakar yang dicapai, nilai yang diberikan baru C atau bahkan kurang.

Sedangkan tim sudah menguasai teknologi pembuatan struktur badan mobil yang berbentuk aerodinamik dan juga sudah bisa mengurangi sebagian gesekan pada ban dan bantalan supaya bahan bakar yang digunakan hemat.

Bahkan bentuk mobilnya pun, menurut dia, mempunyai nilai estetika yang tinggi, dan untuk hal ini mereka patut mendapat penghargaan dan nilai lebih dari A.

Menurut Djoko Suharto, perlombaan Shell Eco-Marathon ini cukup berat dan ITB harus memperbaiki diri kalau ingin tetap ikut serta tahun depan.

Di samping kinerja hemat energi, mobil harus memenuhi 49 butir persyaratan, terutama untuk keselamatan dan juga segi keandalan yang belum sepenuhnya dimengerti oleh anggota anggota tim peserta.
(s018/A024)