Biak (ANTARA News) - Manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang kabupaten Biak Numfor,Papua segera menyewa mesin baru berkekuatan tiga Mega Watt untuk mengantisipasi kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat di Serui, ibukota kabupaten Yapen kepulauan.
General Manager PLN cabang Biak, Ir Nathan di Biak, Selasa mengatakan, penyewaan mesin dilakukan pihaknya merupakan kebijakan manajemen PLN sebagai upaya memenuhi ketersediaan daya listrik bagi 7.798 pelanggan di Serui sekitarnya pasca kenaikan tarif dasar listrik 1 Juli berkisar 6-20 persen.
"Pertengahan Juli 2010 mesin diharapkan sudah tiba di Serui dan segera dipasang sehingga kemampuan daya listrik untuk pelanggannya bisa terjaga dengan baik," ujar Nathan kepada wartawan.
Ia mengatakan, berdasarkan data saat ini ketersediaan pasokan listrik di kabupaten Yapen Kepulauan masih terpenuhi sesuai dengan beban puncak mencapai 3.300 Mega Watt dengan daya cadangan 300 MW.
Dengan adanya pemasangan mesin sewaan mendatang, menurut Nathan, maka kebutuhan daya listrik di wilayah kerja PLN ranting Serui sekitarnya dapat segera terpenuhi.
Menyinggung rehabilitasi fasilitas jaringan listrik pasca gempa bumi di Serui sekitarnya 16 Juni 2010 lalu, menurut Nathan, hingga saat ini semua fasilitas jaringan listrik telah terpasang.
"Perbaikan jaringan listrik setelah gempa bumi melanda Serui sekitarnya menjadi prioritas tim tanggap darurat PLN, ya hingga awal Juli 2010 sebagian besar pasokan listrik ke rumah pelanggan sudah menyala," ujar Kepala cabang PLN Biak Nathan menjawab ANTARA terkait penanganan tanggap darurat bidang kelistrikan di Serui sekitarnya.
Ia mengakui, meski kebutuhan listrik bagi masyarakat korban gempa bumi di Serui telah terpenuhi namun masih ada sebagian rumah warga yang belum tersambung aliran listrik karena hancur terkena gempa.
"PLN akan memperhatikan kebutuhan jaringan listrik di rumah warga yang rusak karena gempa bumi tektonik," ujarnya. (M039/K004)
PLN Sewa Mesin Atasi Kebutuhan Listrik di Serui
6 Juli 2010 04:53 WIB
Jaringan listrik PLN/ilustrasi. (ANTARA/Bhakti Pundhowo)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: