Sekjen AMAN tegaskan pentingnya peran perempuan dalam masyarakat adat
16 April 2021 12:49 WIB
Tangkapan layar dari Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi dalam pembukaan Temu Nasional Perempuan AMAN III yang dipantau virtual dari Jakarta, Jumat (16/4/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi menegaskan pentingnya peran perempuan dalam masyarakat adat bahkan sering berperan dalam memperjuangkan hak-hak adat.
"Kalau perempuan lemah, kampung pasti jatuh ke tangan musuh," kata Sekjen AMAN Rukka dalam acara Temu Nasional Perempuan AMAN III yang dipantau virtual dari Jakarta pada Jumat.
Namun, dia masih banyak melihat di berbagai pelosok nusantara termasuk masyarakat adat yang menyepelekan dan menyingkirkan peran perempuan.
Perempuan adat masih mengalami peminggiran, stigma dan diskriminasi, bahkan menjadi target ketika terjadi permasalahan tanah adat. Tujuannya, kata Rukka, tidak hanya menyakiti sang perempuan tapi juga menjatuhkan semangat juang kampung.
Baca juga: Sekjen AMAN sebut perempuan adat masih alami diskriminasi
Baca juga: AMAN Kapuas Hulu minta RUU pengakuan hak adat segara disahkan
Karena itu dia menyoroti bagaimana AMAN memandang penting peran perempuan dalam perjuangan masyarakat. Lembaga aliansi masyarakat adat nusantara yang dibentuk pada 1999 itu kemudian mendeklarasikan organisasi sayap Perempuan AMAN pada 16 April 2012.
"Itulah kenapa salah satu alasan Perempuan AMAN didirikan sebagai organisasi sayap adalah memberikan kesempatan, peran, tempat, organisasi buat perempuan adat untuk bisa bersekutu dan berkonsolidasi," tambah Rukka.
Dalam diskusi yang sama Dewan Pakar Perempuan AMAN Arimbi Heroeputri mengatakan banyak perempuan adat yang tidak menyadari mereka memiliki kekuatan yang bernama hak kolektif perempuan adat.
Arimbi melihat masih banyak pengetahuan perempuan adat yang disingkirkan, diabaikan dan tidak dihargai. Namun, mereka tetap teguh memelihara pengetahuan tradisional.
"Kalau saya bisa mengimbau marilah sebagai perempuan adat menemukan kembali dan membangkitkan kembali pengetahuan tersebut, dengan demikian eksistensi perempuan adat dapat terlihat walaupun dalam diamnya," kata Arimbi.
Baca juga: Masyarakat adat Malaumkarta di Sorong jaga alam dengan kearifan lokal
Baca juga: Kearifan lokal dalam pengendalian COVID-19
"Kalau perempuan lemah, kampung pasti jatuh ke tangan musuh," kata Sekjen AMAN Rukka dalam acara Temu Nasional Perempuan AMAN III yang dipantau virtual dari Jakarta pada Jumat.
Namun, dia masih banyak melihat di berbagai pelosok nusantara termasuk masyarakat adat yang menyepelekan dan menyingkirkan peran perempuan.
Perempuan adat masih mengalami peminggiran, stigma dan diskriminasi, bahkan menjadi target ketika terjadi permasalahan tanah adat. Tujuannya, kata Rukka, tidak hanya menyakiti sang perempuan tapi juga menjatuhkan semangat juang kampung.
Baca juga: Sekjen AMAN sebut perempuan adat masih alami diskriminasi
Baca juga: AMAN Kapuas Hulu minta RUU pengakuan hak adat segara disahkan
Karena itu dia menyoroti bagaimana AMAN memandang penting peran perempuan dalam perjuangan masyarakat. Lembaga aliansi masyarakat adat nusantara yang dibentuk pada 1999 itu kemudian mendeklarasikan organisasi sayap Perempuan AMAN pada 16 April 2012.
"Itulah kenapa salah satu alasan Perempuan AMAN didirikan sebagai organisasi sayap adalah memberikan kesempatan, peran, tempat, organisasi buat perempuan adat untuk bisa bersekutu dan berkonsolidasi," tambah Rukka.
Dalam diskusi yang sama Dewan Pakar Perempuan AMAN Arimbi Heroeputri mengatakan banyak perempuan adat yang tidak menyadari mereka memiliki kekuatan yang bernama hak kolektif perempuan adat.
Arimbi melihat masih banyak pengetahuan perempuan adat yang disingkirkan, diabaikan dan tidak dihargai. Namun, mereka tetap teguh memelihara pengetahuan tradisional.
"Kalau saya bisa mengimbau marilah sebagai perempuan adat menemukan kembali dan membangkitkan kembali pengetahuan tersebut, dengan demikian eksistensi perempuan adat dapat terlihat walaupun dalam diamnya," kata Arimbi.
Baca juga: Masyarakat adat Malaumkarta di Sorong jaga alam dengan kearifan lokal
Baca juga: Kearifan lokal dalam pengendalian COVID-19
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: