Mamuju (ANTARA News) - Sebagian besar warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan naiknya harga kebutuhan sekolah di sejumlah pasar tradisional Mamuju maupun di swalayan yang ada di wilayah itu.

"Rata-rata harga untuk kebutuhan sekolah mulai bergerak naik, bahkan kenaikannya diatas 10 persen," kata salah seorang ibu rumah tangga Rosmini, di Pasar Tradisional Mamuju, Minggu.

Menurut dia, sebelum memasuki tahun ajaran baru 2010 harga baju seragam sekolah harganya masih terjangkau dengan kisaran Rp175 ribu per pasang, namun kondisi berbeda yang terjadi saat ini harganya dapat menembus hingga 215 ribu perpasang.

"Harga seragam sekolah mulai bergerak naik, jika tidak pandai menawar maka harganya bisa lebih mahal lagi," katanya.

Dia mengatakan, kebutuhan sekolah untuk satu orang saja, dibutuhkan dana sebesar Rp400.000 untuk membeli segala perlengkapan mulai baju satu pasang, tas, topi, sepatu dan buku-buku, belum lagi keperluan lain yang ada di sekolahnya nanti.

"Memasuki tahun ajaran baru, kami yang hidup pas-pasan sangat berat untuk menutupi segala kebutuhan anak-anak untuk masuk sekolah," katanya.

Ia mengemukakan, walau pun biaya sangat memberatkan, namun dirinya tetap berusaha untuk menutupinya, walau pun harus menggandaikan barang berupa emas di penggadaian. "Terpaksa kami menggadaikan barang milik kami untuk menutupi biaya putra-putri kami untuk bersekolah," katanya.

Hal senada juga dikatakan Nurmiah, salah seorang ibu rumah tanggayang ditemui di pasar regional Mamuju.

"Rata-rata harga kebutuhan sekolah mulai bergerak naik hingga lebih 10 persen dari harga sebelumnya," katanya.

Ia mengakui, naiknya harga kebutuhan sekolah tersebut sangat memberatkan dirinya yang hanya berharap gaji dari suaminya yang berprofesi sebagai buruh bangunan.

"Penghasilan suami saya pas-pasan, sementara biaya untuk kebutuhan putri kami hampir sama besar dengan pendapatan keluarga kami, tetapi untuk masa depan anak kami terpaksa kami penuhi semua keperluan sekolah untuk anak-anak di rumah," katanya. (ACO/K004)