Mamuju (ANTARA News) - Memasuki masa panen raya yang terjadi sejak Juni hingga kini, harga cengkeh di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat tetap stabil dengan kisaran Rp49.000/kilogram, kata H. Ibrahim, pengumpul komoditi perkebunan di Mamuju, Minggu.

"Harga cengkeh ini cukup menguntungkan petani karena harganya normal-normal saja, bahkan harga yang berlaku di pasaran ini terbilang naik dari pada harga sebelumnya," kata dia.

Ia mengatakan, para petani cengkeh di sejumlah kecamatan di Kabupaten Mamuju tetap bersemangat memanen hasil perkebunan mereka menyusul harganya relatif sesuai dengan apa yang diharapkan para petani di daerah ini.

"Puncak panen raya cengkeh di Mamuju terjadi pada awal Juni lalu, saat ini petani hanya memanen sisa buah yang ada," jelasnya.

Dikatakannya, harga buah kering cengkeh di Mamuju pada medio Mei 2010 sempat anjlok hanya Rp30.000/kilogram hingga Rp35.000/kilogram.

Ibrahim menjelaskan, harga komoditi cengkeh ini menyesuaikan dengan kondisi harga di pasar dunia atau mengikuti nilai rupiah terhadap dolar AS. "Jika rupiah melemah, maka komoditi ekspor ini pun pasti terpengaruh," kata dia.

Ia berharap, harga cengkeh tersebut tetap terjaga, sehingga dapat membantu perekonomian para petani yang ada di daerah ini.

"Buah kering cengkeh dalam beberapa pekan belakangan mulai berkurang dipasarkan oleh sejumlah petani, hal ini dikarenakan musim panen raya sudah hampir berlalu," jelasnya.

Ia menambahkan, cengkeh salah satu komoditi unggulan bagi masyarakat Mamuju di samping kakao dan tanaman sawit yang selama ini telah memberikan kontribusi untuk menambah penghasilan para petani yang ada.

Dijelaskan, selain bernilai ekonomis, tanaman cengkeh juga baik untuk menahan pergerakan tanah sehingga bukit aman dari ancaman longsor. Dengan begitu, petani tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga berperan dalam melestarikan lingkungan. (ACO/K004)