Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terus menggencarkan upaya 3T yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) sebagai upaya mempercepat dalam menemukan kasus baru yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis, mengatakan, bahwa kasus COVID-19 harian di Bantul ranking kedua dari kabupaten/kota se-DIY, setelah Kabupaten Sleman, hal itu karena Bantul terus menggencarkan 3T usai dijadikan satu daerah percontohan akselerasi 3T oleh Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu.

"Pak Menteri Kesehatan tempo hari datang menyaksikan langsung dan menilai Bantul ini kabupaten percontohan dalam hal 3T, sehingga dengan gencarnya tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan didampingi babinsa dan babimkamtibmas manakala ada kasus, tracing itu bisa cepat," katanya.

Menurut dia, gencar dalam upaya 3T kasus COVID-19 tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah agar pandemi corona tidak liar, dan bisa dikendalikan, sebab ketika ada kasus baru dapat langsung dilakukan isolasi dan perawatan.

"Dan ketika tracing ketemu kontak erat bisa langsung ditesting dan ditreatment secara lebih cepat, karena itu maka terjadinya lonjakan kasus COVID-19 harian ini karena rajinnya tracing," katanya.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah 149 menjadi 9.363 orang

Baca juga: Bantul longgarkan pembatasan kegiatan seiring vaksinasi digencarkan


Oleh karena itu, Bupati juga mengharapkan akselerasi 3T oleh tenaga kesehatan dengan pelibatan aparat kepolisian dan TNI, serta masyarakat dapat diterapkan di daerah lain, agar penularan dapat dikendalikan dan segara terhindar dari pandemi COVID-19.

"Kabupaten lain yang tidak melakukan tracing itu justru mengkhawatirkan, tampak angkanya kecil, tapi seperti gunung es, di atas kecil di bawah permukaannya besar, dengan cara 3T yang intensif justru pandemi akan cepat selesai dalam relatif singkat," katanya.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Bantul menyebutkan, total kasus positif di Bantul per hari Rabu (14/4) sebanyak 10.990 orang setelah ada penambahan kasus baru 41 orang, kemudian kasus sembuh totalnya 9.867 orang setelah bertambah 38 kasus pulih.

Sedangkan untuk kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia hingga periode tersebut berjumlah 296 orang, dengan demikian total pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan dokter per hari Rabu (14/4) berjumlah 827 orang.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bantul bertambah 119 menjadi 10.763 orang

Baca juga: Kegiatan Ramadhan di Bantul disesuaikan zona kasus COVID-19