Bogor (ANTARA News) - Komunitas pencinta teh Kota Bogor mengungkap sejuta manfaat minum teh melalui seminar "Teh sumber kehidupan" yang dipaparkan oleh Bambang Laresolo.

Bambang yang juga seorang pakar teh itu di Bogor, Jabar, Sabtu, menyatakan banyak manfaat yang diperoleh dari minuman teh, diantaranya dapat menurunkan kadar kolesterol, sebagai anti kanker, anti oksidan dan baik untuk pencernaan.

"Baiknya minum teh empat gelas dalam sehari, lebih bagus tanpa gula. Banyak filosofi hidup yang ada didalam proses minum teh." kata Bambang, dalam seminar Tea Lover Club, di Cafe Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Pajajaran.

Bambang menyatakan, budaya minum teh pertama kali ada di China pada abad 17-an. Budaya minum teh berkembang dengan adanya bangsa Portugis yang menyebarkan tumbuhan teh dibeberapa negara tropis termasuk Indonesia.

Upacara minum teh berkembang, ke negeri Jepang, Inggris, Belanda hingga bangsa Indonesia yang menjadi pengekspor teh nomor lima terbesar di Dunia.

Menurut Bambang, banyak filosofi hidup yang diajarkan dalam upacara minum teh. Minuman teh mengajarkan keseimbangan, respek, ketulusan dan ketenangan.

"Setiap seduhan teh memberikan pemahaman tentang arti kehidupan yang harmonis, penuh keseimbangan, ada respek, ketulusan dan ketenangan. Ini ditemukan dalam tradisi minum teh di Jepang. Tapi hampir semua penikmat teh merasakannya," kata Bambang.

Bambang yang juga pemilik Kedai Teh Laresolo menegaskan, bahwa minuman teh bukanlah obat, namun teh memberikan manfaat jika diminum rutin dalam jangka waktu panjang.

Teh akan memberikan manfaat bila disajikan dengan cara yang benar dan tepat. Pemilihan teh juga sangat perlu diperhatikan. Jenis teh ada tiga yakni teh hitam, teh hijau dan teh ulu. Teh yang baik berasal dari "grade" satu atau terdiri dari pucuk dan dua lebar paling atas dahan.

Teh yang menggunakan daun dilebaran ke empat dan kelima kualitasnya tidak sebaik teh dari puncuk dan lembar pertama.

Adapun tips menyeduh teh yang baik adalah pilih teh dengan kualitas pucuk pertama dan dilakukan penyimpanan secara baik, gunakan air natural atau kemasan.

"Kalau air dari PDAM biasanya tercampur dengan kaporit, akan merusak kualitas teh. Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang ada disekitar tanaman teh, tapi tidak mungkin jauh-jauh kesana. Jadi gunakan air kemasan saja," kata Bambang.

Selanjutnya tentukan suhu air dan tempat penyeduhan sesuai dengan jenis teh yang diseduh. Lanjutkan dengan menentukan takaran teh dan jumlah air panas, lalu saring teh sesuai dengan jenis teh dan kualitas teh seduhan terbaik akan menemani pencinta minuman teh, kata Bambang.

Dialog para pencita teh Kota Bogor, diikuti sekitar 20 orang. Mereka pada umunya menyukai minuman teh karena khasiat yang terdapat didalam teh tersebut.

Suasana dialog sangat harmonis dengan penyajian teh oleh pihak panitia dalam bentuk poci. Didalam dialog para peserta memanfaatkan kesempatan untuk bertanya seputar khasiat dan tradisi meminum teh.

Acara belangsung dari pukul 15:30 WIB hingga pukul 19:00 WIB, ditutup dengan hujan yang mengguyur kota Bogor.(*)
(T.KR-LR/R009)