PMI manufaktur naik, Presiden Jokowi: Jaga tren positif ekonomi RI
15 April 2021 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan sekaligus membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid Tahun 2021, secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2021). ANTARA/Twitter @setkabgoid/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut indikator kinerja manufaktur Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia sudah melampaui tingkat kenormalan sebelum pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, menurut Presiden Jokowi dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, tren pemulihan industri manufaktur ini harus dijaga. Penanganan pandemi COVID-19 juga harus terus ditingkatkan agar mengurangi dampak negatif ke industri manufaktur dan otomotif.
“Tadi mendengar untuk yang PMI (Purchasing Manager Index) itu kalau Markit (IHS Markit) sudah di angka 53, kalo dari Bank Indonesia sudah di angka 55, padahal sebelum pandemi pada keadaan normal angka kita di 51. Justeru sudah melompat naik di atas kenormalan,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: PMI manufaktur tertinggi, Menperin: Indikasi ekonomi bakal cepat pulih
Presiden Jokowi mengingatkan untuk menjaga tren positif perekonomian ini, namun tingkat penularan COVID-19 harus ditekan terlebih dahulu. Dia meminta jangan sampai Indonesia seperti negara-negara lain yang harus menerapkan kembali pembatasan mobilitas penduduk secara ketat karena lonjakan kembali angka penularan COVID-19.
“Banyak negara lain sudah turun, anjlok tingkat COVID-19. Tapi tidak bisa jaga, tidak waspada, tidak hati-hati, kemudian meloncat naik lagi. Ini yang kita jaga,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Menperin bersyukur PMI Manufaktur Indonesia masih di Level ekspansif
Saat ini, lanjut Presiden, penanganan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren perbaikan. Tingkat pertambahan kasus COVID-19 secara harian di Indonesia sebesar 4.000-6.000 kasus. Angka itu menurun drastis dibanding Januari 2021 yang mencapai 13.000-15.000 kasus COVID-19 harian.
“Angka kesembuhan kita juga sudah mencapai di atas 90 persen, yakni 90,5 persen. Angka itu jauh di atas rata-rata dunia, juga jauh di atas rata-rata Asia. Ini juga yg harus dijaga,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara meminta pelaku industri, terutama industri otomotif terus meningkatkan kapasitas produksinya, dengan mengoptimalkan komponen produksi dalam negeri.
Baca juga: Indeks Manufaktur RI capai rekor tertinggi dalam satu dekade
Oleh karena itu, menurut Presiden Jokowi dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, tren pemulihan industri manufaktur ini harus dijaga. Penanganan pandemi COVID-19 juga harus terus ditingkatkan agar mengurangi dampak negatif ke industri manufaktur dan otomotif.
“Tadi mendengar untuk yang PMI (Purchasing Manager Index) itu kalau Markit (IHS Markit) sudah di angka 53, kalo dari Bank Indonesia sudah di angka 55, padahal sebelum pandemi pada keadaan normal angka kita di 51. Justeru sudah melompat naik di atas kenormalan,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: PMI manufaktur tertinggi, Menperin: Indikasi ekonomi bakal cepat pulih
Presiden Jokowi mengingatkan untuk menjaga tren positif perekonomian ini, namun tingkat penularan COVID-19 harus ditekan terlebih dahulu. Dia meminta jangan sampai Indonesia seperti negara-negara lain yang harus menerapkan kembali pembatasan mobilitas penduduk secara ketat karena lonjakan kembali angka penularan COVID-19.
“Banyak negara lain sudah turun, anjlok tingkat COVID-19. Tapi tidak bisa jaga, tidak waspada, tidak hati-hati, kemudian meloncat naik lagi. Ini yang kita jaga,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Menperin bersyukur PMI Manufaktur Indonesia masih di Level ekspansif
Saat ini, lanjut Presiden, penanganan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren perbaikan. Tingkat pertambahan kasus COVID-19 secara harian di Indonesia sebesar 4.000-6.000 kasus. Angka itu menurun drastis dibanding Januari 2021 yang mencapai 13.000-15.000 kasus COVID-19 harian.
“Angka kesembuhan kita juga sudah mencapai di atas 90 persen, yakni 90,5 persen. Angka itu jauh di atas rata-rata dunia, juga jauh di atas rata-rata Asia. Ini juga yg harus dijaga,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara meminta pelaku industri, terutama industri otomotif terus meningkatkan kapasitas produksinya, dengan mengoptimalkan komponen produksi dalam negeri.
Baca juga: Indeks Manufaktur RI capai rekor tertinggi dalam satu dekade
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: