Solo (ANTARA) - Warga binaan baik status narapidana maupun tahanan di Rutan Kelas 1 Kota Surakarta tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam berbagai kegiatan ibadah selama Ramadhan, guna mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas 1 Surakarta David Saptoaji Putra, di Solo, Rabu, mengatakan, warga binaan di Rutan Kota Surakarta selama Ramadhan, diisi dengan ibadah Shalat Tarawih dan berbuka bersama dengan tetap menjaga prokes di tengah pandemi COVID-19.

Pada acara Ramadhan buka bersama, dan Shalat Tarawih dilaksanakan oleh warga binaan di mesjid rutan yang terbagi jadwalnya per blok. Jadi jumlahnya sekitar 100 hingga 150 orang setiap jadwal kegiatan.

Baca juga: Rutan Salemba luncurkan "Bale Betawi" tingkatkan layanan masyarakat

Selain itu, Rutan Kelas 1 Kota Surakarta juga akan menggelar kegiatan pesantren kilat yang Insya Allah akan dimulai pada Senin (19/4). "Kami saat ini, sedang menyusun jadwalnya untuk kegiatan pesantren kilat bagi warga binaan," katanya.

Dia menjelaskan untuk kunjungan terhadap warga binaan masih dilarang selama Ramadhan. Kebijakan itu, dikeluarkan sejak pandemi oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan rutan.

Dia mengakui Ramadhan ini yang paling dirindukan oleh warga binaan, karena momen bertatap muka dengan sanak saudara mereka. Namun, karena masih masa pandemi larangan ini belum dicabut, dan tetap berlaku di rutan.

Pihaknya sudah memberikan pengertian kepada warga binaan supaya bersabar, karena masa pandemi COViD-19 belum berakhir. Sebagai pengganti, layanan baik dengan video call maupun telepon lewat wartel di rutan.

Namun, warga binaan tetap dalam pengawasan ketat, sehingga tidak ada komunikasi yang dapat menjerumuskan mereka.

Rutan Surakarta selama Ramadhan juga tetap melayani titipan barang atau makanan dari keluarga kepada warga binaan masih dibuka. Hanya saja selama puasa ini, layanan diubah waktunya yang sebelumnya pagi menjadi sore hari menjelang buka puasa.

"Makanan titipan sebelum diserahkan kepada warga binaan, tetap sesuai standar operasi prosedur (SOP) harus diperiksa petugas. Jangan sampai ada barang-barang terlarang masuk rutan," katanya.

Dia menjelaskan selama Ramadhan layanan titipan makanan mengalami peningkatan sekitar 20 persen. Sebelum puasa barang yang dititipkan rata-rata 80 hingga 100 barang. Hal ini, diperkirakan mencapai puncaknya saat menjelang Lebaran mendatang.

Jumlah warga binaan di Rutan Kelas 1 Kota Surakarta baik status narapidana maupun tahanan total sebanyak 555 orang, dan 474 orang di antaranya, warga muslim.

Baca juga: Sidak gabungan di rutan dan lapas, petugas sita telepon hingga kompor
Baca juga: Jumhur Hidayat jalani puasa Ramadan di rutan, terpisah dari keluarga