Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat pada Kamis menyuarakan harapannya agar seluruh pihak di Nepal bersatu setelah pengunduran diri perdana menteri.

Amerika Serikat mengatakan bahwa "sangat penting" untuk membuat kemajuan dalam proses perdamaian, sebagaimana dikutip dari AFP.

Madhav Kumar Nepal, Rabu, mengundurkan diri dalam sebuah upaya untuk mengakhiri kebuntuan panjang yang terjadi di negara itu.

Kelopmok beraliran Mao Nepal, yang melakukan gerakan separatis selama 10 tahun sebelum kemudian bergabung dengan politik arus utama dan menang dalam pemilihan umum 2008, mencoba mengklaim untuk memimpin sebuah pemerintahan baru.

"Ini sangat penting bahwa proses perdamaian harus terus mengalami kemajuan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley kepada wartawan.

"Mungkin pengunduran diri perdana menteri memberikan peluang lain bagi berbagai elemen di kalangan masyarakat Nepal untuk bersatu dan mencapai sebuah kesepakatan yang memungkinkan proses untuk mencapai kemajuan dan kembalinya stabilitas di negara mereka," katanya.

Amerika Serikat menyebut Maois Nepal sebagai teroris menyusul serangan pada 2004 ke Pusat Amerika di Kathmandu, sebuah predikat yang masih menjadi citra buruk bagi mantan kelompok gerilya itu.

Washington telah setuju untuk mempertimbangkan kembali pencekalan jika mantan kelompok gerilya itu bergerak maju dalam proses perdamaian, termasuk jika kelompok itu meninggalkan penggunaan aksi kekerasan sebagai alat politik.
(G003/A024)