Yogyakarta (ANTARA News) - Muhammadiyah diharapkan tidak kehilangan daya kritis untuk "amar ma`ruf nahi munkar (mengajak mengerjakan kebaikan dan mencegah kemungkaran), kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin.
"Hal itu prinsip, sehingga jika ingin berpolitik harus politik untuk menegakkan kepentingan bangsa dan negara, bukan berpolitik untuk menjual diri," katanya pada pembukaan sidang tanwir Muhammadiyah di Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta, Kamis.
Berkaitan dengan hal itu, menurut dia, seluruh pemikiran Muhammadiyah dapat diterjemahkan demi kemajuan negeri ini. Selain itu, program-program Muhammadiyah periode 2010-2015 juga diharapkan memberi sumbangsih bagi kader, umat, dan persyarikatan.
"Pada sidang tanwir akan dirumuskan berbagai materi untuk dibawa dalam sidang Muktamar ke-46 atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah pada 3-8 Juli 2010. Banyak hal yang harus dirumuskan dalam muktamar, baik bagi internal Muhammadiyah maupun kemajuan bangsa dan umat," katanya.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, agenda sidang tanwir antara lain merumuskan calon anggota tetap PP Muhammadiyah dari 124 nama menjadi 39 nama. Ke-39 nama itu selanjutnya dibawa ke sidang muktamar untuk dikerucutkan menjadi 13 nama.
Menurut dia, penjaringan nama tersebut dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Rosyad Shaleh dan Sekretaris Budi Setiawan. Penjaringan nama ditentukan oleh para peserta tanwir sebanyak 192 peserta.
"Selain itu, sidang tanwir juga merumuskan materi mengenai pemikiran Muhammadiyah, program kerja, pengembangan kader dan anggota, pembahasan isu strategis serta revitalisasi cabang dan ranting Muhammadiyah untuk dibawa ke sidang muktamar," katanya.
(ANT/A024)
Din: Muhammadiyah Jangan Kehilangan Daya Kritis
1 Juli 2010 13:08 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin (ANTARA/ Wahyu Putro A)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: