Jayapura (ANTARA) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, memerintahkan satuan tugas Operasi Nemangkawi untuk selalu menunjukkan kecintaan dan menjaga wilayah Papua dengan bersinergi.

"Seluruh bangsa mencintai Papua sehingga wilayah itu perlu dijaga. Selalu solid dan selalu sinergi untuk menjaga wilayah kita yang tercinta berada di ujung timur Indonesia. Dan, yakinkan bahwa kita semua cinta Papua," ujar dia, melalui keterangan tertulis Satuan Tugas Nemangkawi, di Jayapura, Papua, Selasa.

Baca juga: Sempat dibakar KKB, helikopter PT Ersa Air diterbangkan ke Timika

Ia menjelaskan, siapa pun yang mengganggu situasi kamtibmas di Provinsi Papua bakal ditindak secara tegas aparat penegak hukum.

Ia yakin Satuan Tugas Operasi Nemangkawi mampu meyakinkan masyarakat Papua kalau mereka dicintai seluruh bangsa.

"Yakinkan kepada masyarakat sehingga pendekatan soft approach terus dilakukan. Walaupun terhadap gangguan kamtibmas, kemudian membahayakan jiwa, maka lakukan tindakan hukum secara terukur dan tegas. Dan saya yakin rekan-rekan mampu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Papua bahwa kita semua cinta Papua," katanya.

Baca juga: TNI-Polri di Puncak Papua diminta tidak terpancing aksi penembakan KKB

Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Nemangkawi, Brigadir Jenderal Polisi Roycke H Langie, menyatakan, mereka selalu mengedepankan sinergitas dan menjamin situasi Papua kondusif.

"Kami di sini selalu kedepankan sinergitas dalam tiap kegiatan operasi sehingga kami jamin wilayah Papua dan Papua Barat tercipta keamanan kondusif. Kami laporkan Operasi Nemangkawi sudah lima kali dan ini tahap 1 pada 2021, pasukan berjumlah 1.186 personel," kata dia.

Selain itu, dia melaporkan seluruh pasukan yang tergabung ke dalam Operasi Nemangkawi sudah divaksin Covid-19 dan pasukan disebar di beberapa wilayah di Papua dari Mimika hingga Ilaga.

Baca juga: Kapolri: Satgas Operasi Nemangkawi selalu bersinergi jaga Papua

"Dan semuanya sudah divaksin sehingga komposisi pasukan dalam keadaan prima. Dan kami menggelar semua pasukan ini ke beberapa wilayah yang kami sebut zona mini, yaitu Mimika, Intan Jaya, Beoga, dan Ilaga," katanya.

Ia mengatakan, pascapenembakan di Beoga Puncak yang mengakibatkan dua guru meninggal dunia, yaitu Oktovianus dan korban kedua adalah Yonatan.
"Situasi di Ilaga dan Beoga sudah kami kuasai dan seluruh kegiatan bisa berangsur-angsur berlangsung dengan normal," ujar dia.

Sebelumnya, dua guru di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, ditembak mati kelompok bersenjata. Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri, memerintahkan jajarannya mengungsikan warga ke Timika.