Jerusalem (ANTARA News) - Seorang menteri Israel telah bertemu secara rahasia dengan Menlu Turki Ahmet Davutoglu dalam upaya untuk mencairkan kebekuan dalam hubungan negara mereka, media Turki dan Israel melaporkan, Rabu.

Televisi Saluran Dua mengatakan Menteri Perdagangan Israel Benjamin Eliezer, yang hubungan pribadinya baik dengan Davutoglu, menemuinya di sebuah tempat yang tak diungkapkan di Eropa dalam beberapa hari terakhir ini. Televisi itu tidak merinci isi pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP.

Laman Internet surat kabat Haaretz menyatakan bahwa kedua orang itu bertemu di Swiss. Saluran berita NTV Turki mengatakan pertemuan itu terjadi di sebuah ruang hotel di Brussels, tempat menteri Turki tersebut melakukan kunjungan untuk membicarakan upaya negaranya untuk masuk Uni Eropa, dan berlangsung lebih dari dua jam.

Keduanya membicarakan cara untuk memperbaiki hubunga bilateral, dan Davutoglu bersikeras Israel harus minta maaf atas serangan mematikan di kapal Turki Mavi Marmara, kata saluran tersebut tanpa menyebut sumber.

Pertemuan itu dirahasiakan juga dari kepala perunding Turki untuk EU Egemen Baqis dan Menteri Pertanian Mehdi Eker, yang berada di Brussels bersama Menlu itu, kata laporan tersebut.

Davutoglu dan Ben Eliezer sepakat untuk merahasiakan pertemuan itu, membagi pembicaraan mereka dengan perdana menteri mereka dan akan bertemu kembali secara rahasia pada suatu tanggal yang akan datang, tambahnya,

Beberapa pembantu Davutoglu dan PM Recep Tayyip Erdogan yang dihubungi AFP menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah pertemuan itu.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi pertemuan pertama antara kedua belah pihak pada tingkat menteri sejak serangan mematikan pasukan komando Israel 31 Mei terhadap kapal Turki yang memimpin konvoi kapal bantuan ke Jalur Gaza sebagai tantangan terhadap blokade Israel.

Insiden itu, saat tentara Israel membunuh delapan warga Turki dan seorang dengan dua kewarganegaraan Turki-AS, telah menghancurkan hubungan Turki yang sudah tegang dengan Israel. Ankara menarik duta besarnya dan membatalkan tiga pelatihan militer bersama yang telah direncanakan.

Kedua negara itu telah menjadi sekutu dekat hingga persahabatan mereka menjadi suram di tengah kritikan keras Turki atas serangan Israel Desember 2008 hingga Januari 2009 di Jalur Gaza.

Hubungan itu memburuk lagi ketika Wakil Menlu Israel Danny Ayalon membentak duta besar Turki di depan umum untuk memprotes seri televisi Turki yang menunjukkan Israel sebagai tokoh buruk.

Tapi pembicaraan antara Ben Eliezer dan Davutoglu, menurut Saluran Dua, disembunyikan juga dari kementerian luar negeri Israel, yang membuat marah Menlu Avigdor Lieberman --yang suka bicara ngawur dan cepat marah.

Tanpa menyebut nama Ben Eliezer atau Davutoglu, kantor Lieberman menyatakan pembicaraan itu berlangsung tanpa sepengetahuan dan persetujuannya.

Pernyataan kantor PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia telah menyetujui permintaan Ben Eliezer untuk mengadakan pertemuan tidak resmi dengan seorang "tokoh Turki" dan kegagalannya untuk mengkoordinasikannya dengan Kementerian Luar Negeri karena "alasan teknis".
(S008/