London (ANTARA News) - Harga minyak merosot pada Rabu menyusul lemahnya data pekerjaan dan inventaris di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus, turun 19 sen menjadi 75,75 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 20 sen menjadi 75,24 dolar per barel dalam akhir perdagangan London.

Pasar bereaksi terhadap berita bahwa sektor swasta AS hanya menciptakan 13.000 pekerjaan pada Juni dibandingkan dengan harapan dari 61.000. Ini menambah data yang dicerna menunjukkan bahwa persediaan bensin AS meningkat secara tak terduga pada pekan lalu.

Departemen Energi AS mengatakan stok bensin naik 500.000 barel dalam pekan yang berakhir 20 Juni sementara analis memprediksi untuk turun 400.000.

"Stok masih berada pada tingkat rekor sekarang tahun ini," kata Christophe Barret, analis minyak di bank Perancis Credit Agricole.

Data persediaan bensin diawasi ketat saat ini, dengan periode memcerminkan permintaan puncak musim tradisional untuk bahan bakar motor karena itu menjadi musim liburan musim panas AS.

Meskipun jatuh, harga minyak pulih dari penurunan tajam pada Selasa ketika memperbaharui kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi global bergolak kehilangan traksi pasar keuangan.

China, yang dperkirakan mencatat dua-pertiga dari pertumbuhan permintaan energi pada dekade berikutnya, adalah titik fokus perhatian investor setelah penurunan tajam data ekonomi. Harga ditutup turun lebih dari dua dolar per barel pada Selasa.
(A026/A024)