Jamaah laksanakan Tarawih di Masjidil Haram dengan protokol kesehatan
13 April 2021 10:50 WIB
Jemaah menunaikan umrah di Masjidil Haram di Mekah sambil mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial setelah pemerintah Arab Saudi melonggarkan pembatasan terkait pembendungan penularan penyakit virus corona baru (COVID-19) di kota suci umat Islam ini pada 3 Oktober 2020. (VIA (REUTERS/MINISTRY OF HAJJ AND UMRAH)
Mekah (ANTARA) - Dalam spiritualitas yang tinggi dan suasana penuh keyakinan, jamaah melaksanakan shalat Tarawih pertama di Masjidil Haram pada malam pertama Ramadhan, dengan tetap mematuhi semua tindakan pencegahan dan protokol kesehatan.
Setiap individu yang sudah divaksin dan menerima izin melalui aplikasi Tawakkalna diperbolehkan masuk ke masjid untuk melaksanakan Tarawih dan sesuai dengan kategori imunisasi.
Kategori imunisasi yaitu seseorang yang mendapat dua dosis vaksin COVID-19. Kemudian, seseorang yang setelah 14 hari menerima dosis pertama vaksin COVID-19 serta yang sembuh dari infeksi.
Baca juga: Masjidil Haram sambut kelompok jamaah umrah pertama di tengah wabah
Baca juga: Kabar baik, ini skenario pelaksanaan ibadah haji, umrah saat COVID-19
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengintensifkan upaya desinfeksi, sterilisasi, dan operasi, selain distribusi botol air Zamzam sekali pakai kepada para pengunjung dan jamaah.
Presidensi Umum juga mengawasi pergerakan di dalam Masjidil Haram, membuka gerbang Masjidil Haram, mengatur masuk dan keluarnya pengunjung, mengidentifikasi jalur yang dialokasikan untuk penyandang disabilitas, di antara banyak layanan lainnya.
Selain itu, Presidensi Umum mengelola pergerakan di dalam Masjidil Haram dan alun-alunnya melalui pengawas yang tersebar di koridor utama dan sekunder untuk memastikan arus jamaah dan pengunjung berjalan lancar di antara berbagai area di Masjidil Haram dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam Masjid.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci juga telah merekrut lebih dari 100 petugas gerbang untuk menerima jamaah dan mengarahkan mereka ke tempat-tempat yang ditentukan dan telah mengintensifkan layanan penyediaan air bagi pengunjung dan jamaah serta sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu, Presidensi Umum telah menyiapkan rencana dan mekanisme di mana jumlah wadah air ditingkatkan menjadi 27.000 yang didistribusikan dengan kendaraan khusus.
Presidensi Umum sangat ingin mempertahankan operasi sterilisasi sepanjang waktu. Sekitar 5.000 liter bahan disinfektan digunakan untuk mensterilkan semua permukaan dan lantai guna menciptakan suasana yang sehat dan bebas pandemi, selain mengerahkan lebih dari 45 tim lapangan untuk bekerja 24 jam untuk mensterilkan Masjidil Haram dan bujur sangkar luarnya serta mendistribusikan lebih dari 300 perangkat sterilisasi tangan berkualitas tinggi.
Sumber : SPA
Baca juga: Mulai Ramadhan, Saudi beri izin umrah bagi jamaah yang sudah divaksin
Baca juga: Maju mundur haji di masa pandemi
Setiap individu yang sudah divaksin dan menerima izin melalui aplikasi Tawakkalna diperbolehkan masuk ke masjid untuk melaksanakan Tarawih dan sesuai dengan kategori imunisasi.
Kategori imunisasi yaitu seseorang yang mendapat dua dosis vaksin COVID-19. Kemudian, seseorang yang setelah 14 hari menerima dosis pertama vaksin COVID-19 serta yang sembuh dari infeksi.
Baca juga: Masjidil Haram sambut kelompok jamaah umrah pertama di tengah wabah
Baca juga: Kabar baik, ini skenario pelaksanaan ibadah haji, umrah saat COVID-19
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengintensifkan upaya desinfeksi, sterilisasi, dan operasi, selain distribusi botol air Zamzam sekali pakai kepada para pengunjung dan jamaah.
Presidensi Umum juga mengawasi pergerakan di dalam Masjidil Haram, membuka gerbang Masjidil Haram, mengatur masuk dan keluarnya pengunjung, mengidentifikasi jalur yang dialokasikan untuk penyandang disabilitas, di antara banyak layanan lainnya.
Selain itu, Presidensi Umum mengelola pergerakan di dalam Masjidil Haram dan alun-alunnya melalui pengawas yang tersebar di koridor utama dan sekunder untuk memastikan arus jamaah dan pengunjung berjalan lancar di antara berbagai area di Masjidil Haram dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam Masjid.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci juga telah merekrut lebih dari 100 petugas gerbang untuk menerima jamaah dan mengarahkan mereka ke tempat-tempat yang ditentukan dan telah mengintensifkan layanan penyediaan air bagi pengunjung dan jamaah serta sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu, Presidensi Umum telah menyiapkan rencana dan mekanisme di mana jumlah wadah air ditingkatkan menjadi 27.000 yang didistribusikan dengan kendaraan khusus.
Presidensi Umum sangat ingin mempertahankan operasi sterilisasi sepanjang waktu. Sekitar 5.000 liter bahan disinfektan digunakan untuk mensterilkan semua permukaan dan lantai guna menciptakan suasana yang sehat dan bebas pandemi, selain mengerahkan lebih dari 45 tim lapangan untuk bekerja 24 jam untuk mensterilkan Masjidil Haram dan bujur sangkar luarnya serta mendistribusikan lebih dari 300 perangkat sterilisasi tangan berkualitas tinggi.
Sumber : SPA
Baca juga: Mulai Ramadhan, Saudi beri izin umrah bagi jamaah yang sudah divaksin
Baca juga: Maju mundur haji di masa pandemi
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: