Petugas PPSU Sunter Agung terima 155 pasang sepatu di bulan Ramadhan
13 April 2021 07:47 WIB
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko (kedua kanan) menyalurkan 155 pasang sepatu kepada lima orang perwakilan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Sunter Agung pada Senin (13/4/2021). ANTARA/ HO-Dok. Danang Wijanarko
Jakarta (ANTARA) - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara menerima 155 pasang sepatu pada malam pertama bulan Ramadhan 1442 Hijriah.
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko, di Jakarta, Selasa, mengatakan sepatu-sepatu tersebut hasil donasi Jakarta Sigap Senusa (JSS), Shoe
Workshop dan Cleanaction untuk membangkitkan kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan.
"Kami berupaya mencegah timbulnya limbah, khususnya limbah sepatu di Sunter Agung. Di samping itu, pada bulan suci Ramadan ini, kami juga ingin memberikan semangat kepada para petugas PPSU," ujar Danang.
Dalam penyaluran sepatu tersebut, Danang didampingi Hendro Subroto selaku perwakilan perusahaan penggagas JSS, yakni Badan Usaha Milik DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) beserta Dewan Eksekutif Cleanaction Network Hani Sumarno.
Baca juga: Dinas SDA-PPSU Cilandak bersihkan saluran air antisipasi banjir
Mereka melihat langsung ketika Lurah Sunter Agung menyerahkan sepatu-sepatu hasil donasi tersebut kepada lima orang perwakilan petugas PPSU Kelurahan Sunter Agung.
Menurut Hani, sepatu bekas layak pakai memang sebaiknya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan, daripada menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Terlebih, proses produksi sepatu hingga sampai ke tangan konsumen berpotensi meninggalkan jejak karbon (carbon footprint) yang tidak sedikit.
"Sehingga, bila tidak diolah, limbah sepatu ini dapat menumpuk dan memberi sumbangsih pada kerusakan lingkungan," kata Hani.
Baca juga: Warga dan PPSU Pejaten Timur gotong-royong bersihkan sisa banjir
Di sisi lain, Indonesia menempati posisi keempat sebagai produsen alas kaki terbesar di dunia, dengan kontribusi dalam produksi 4,6 persen dari total sepatu di dunia.
"Rata-rata, 866 juta pasang alas kaki terjual setiap tahunnya di Indonesia," ujar Hani.
Tingginya produksi sepatu di Indonesia membuat Cleanaction mencetuskan Gerakan Donasi Sepatu untuk memperpanjang masa pakai pakai sepatu-sepatu produksi se-Indonesia.
Gerakan donasi yang bekerjasama dengan Shoe Workshop itu juga diharapkan dapat mengurangi potensi penumpukan limbah sepatu dengan cara menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.
Baca juga: Komnas PA apresiasi penyelamatan anak terlantar oleh anggota PPSU
Hani berharap 155 pasang sepatu yang disalurkan pada Senin itu bisa bermanfaat bagi para petugas PPSU yang telah berjasa membantu warga Sunter Agung untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
"Semoga sepatu-sepatu ini bermanfaat," kata dia.
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko, di Jakarta, Selasa, mengatakan sepatu-sepatu tersebut hasil donasi Jakarta Sigap Senusa (JSS), Shoe
Workshop dan Cleanaction untuk membangkitkan kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan.
"Kami berupaya mencegah timbulnya limbah, khususnya limbah sepatu di Sunter Agung. Di samping itu, pada bulan suci Ramadan ini, kami juga ingin memberikan semangat kepada para petugas PPSU," ujar Danang.
Dalam penyaluran sepatu tersebut, Danang didampingi Hendro Subroto selaku perwakilan perusahaan penggagas JSS, yakni Badan Usaha Milik DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) beserta Dewan Eksekutif Cleanaction Network Hani Sumarno.
Baca juga: Dinas SDA-PPSU Cilandak bersihkan saluran air antisipasi banjir
Mereka melihat langsung ketika Lurah Sunter Agung menyerahkan sepatu-sepatu hasil donasi tersebut kepada lima orang perwakilan petugas PPSU Kelurahan Sunter Agung.
Menurut Hani, sepatu bekas layak pakai memang sebaiknya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan, daripada menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Terlebih, proses produksi sepatu hingga sampai ke tangan konsumen berpotensi meninggalkan jejak karbon (carbon footprint) yang tidak sedikit.
"Sehingga, bila tidak diolah, limbah sepatu ini dapat menumpuk dan memberi sumbangsih pada kerusakan lingkungan," kata Hani.
Baca juga: Warga dan PPSU Pejaten Timur gotong-royong bersihkan sisa banjir
Di sisi lain, Indonesia menempati posisi keempat sebagai produsen alas kaki terbesar di dunia, dengan kontribusi dalam produksi 4,6 persen dari total sepatu di dunia.
"Rata-rata, 866 juta pasang alas kaki terjual setiap tahunnya di Indonesia," ujar Hani.
Tingginya produksi sepatu di Indonesia membuat Cleanaction mencetuskan Gerakan Donasi Sepatu untuk memperpanjang masa pakai pakai sepatu-sepatu produksi se-Indonesia.
Gerakan donasi yang bekerjasama dengan Shoe Workshop itu juga diharapkan dapat mengurangi potensi penumpukan limbah sepatu dengan cara menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.
Baca juga: Komnas PA apresiasi penyelamatan anak terlantar oleh anggota PPSU
Hani berharap 155 pasang sepatu yang disalurkan pada Senin itu bisa bermanfaat bagi para petugas PPSU yang telah berjasa membantu warga Sunter Agung untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
"Semoga sepatu-sepatu ini bermanfaat," kata dia.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: