Menpora tak mau gegabah beri rekomendasi kompetisi dengan penonton
13 April 2021 01:11 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tiang gawang sebelum pertandingan Piala Menpora di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). Piala Menpora pada pertandingan PSS Sleman melawan Madura United dilaksanakan tanpa penonton dan penerapan protokol kesehatan ketat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan tak mau gegabah dalam memberikan rekomendasi kompetisi olahraga yang menghadirkan penonton meski dalam jumlah terbatas.
Hal itu disampaikan Zainudin menanggapi wacana yang belakangan muncul soal kemungkinan ajang olahraga dapat dihadiri penonton sejumlah 20-30 persen dari kapasitas stadion.
"Sampai saat ini kami belum (memberikan rekomendasi) karena kami belum diskusikan. Saya tidak mau gegabah karena sekarang ini pelaksanaan kegiatan Piala Menpora alhamdulillah sampai sekarang sudah memasuki semifinal, prokesnya terjaga," kata Zainudin saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: LIB kaji potensi kehadiran penonton di Liga 1 dan 2 saat pandemi
Sejauh ini hanya ada dua kompetisi olahraga besar Tanah Air yang sudah mulai bergulir, yakni Piala Menpora dan Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Kedua kegiatan tersebut sampai saat ini digelar tanpa penonton.
Menurut Zainudin, yang terpenting saat ini adalah bagaimana setiap kompetisi olahraga Tanah Air bisa tetap terselenggara tanpa adanya kasus positif COVID-19 di antara para pesertanya.
Kasubbid Tracing Satgas COVID-19 Koesmedi Priharto menjelaskan bahwa memutar kompetisi dengan menghadirkan penonton ke stadion terlalu berisiko. Keberadaan COVID-19, kata dia, masih mengkhawatirkan, termasuk mutasi virusnya yang bisa membuat beberapa negara yang tadinya kurva penularannya menurun malah naik lagi
"Virus ini cukup ganas, menyebabkan banyak kematian dan penularan, biaya yang sudah dikeluarkan juga tidak sedikit,” kata Koesmedi.
“Kami mengimbau tetap patuh protokol kesehatan. Kami tahu ada beberapa olahraga yang suporternya sukar untuk dikendalikan, tetapi ada juga mereka-mereka yang mudah dikendalikan," tambah dia.
Baca juga: Menko PMK apresiasi prokes penyelenggaraan Piala Menpora
Baca juga: Piala Menpora ajang adaptasi laga tanpa penonton
Hal itu disampaikan Zainudin menanggapi wacana yang belakangan muncul soal kemungkinan ajang olahraga dapat dihadiri penonton sejumlah 20-30 persen dari kapasitas stadion.
"Sampai saat ini kami belum (memberikan rekomendasi) karena kami belum diskusikan. Saya tidak mau gegabah karena sekarang ini pelaksanaan kegiatan Piala Menpora alhamdulillah sampai sekarang sudah memasuki semifinal, prokesnya terjaga," kata Zainudin saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: LIB kaji potensi kehadiran penonton di Liga 1 dan 2 saat pandemi
Sejauh ini hanya ada dua kompetisi olahraga besar Tanah Air yang sudah mulai bergulir, yakni Piala Menpora dan Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Kedua kegiatan tersebut sampai saat ini digelar tanpa penonton.
Menurut Zainudin, yang terpenting saat ini adalah bagaimana setiap kompetisi olahraga Tanah Air bisa tetap terselenggara tanpa adanya kasus positif COVID-19 di antara para pesertanya.
Kasubbid Tracing Satgas COVID-19 Koesmedi Priharto menjelaskan bahwa memutar kompetisi dengan menghadirkan penonton ke stadion terlalu berisiko. Keberadaan COVID-19, kata dia, masih mengkhawatirkan, termasuk mutasi virusnya yang bisa membuat beberapa negara yang tadinya kurva penularannya menurun malah naik lagi
"Virus ini cukup ganas, menyebabkan banyak kematian dan penularan, biaya yang sudah dikeluarkan juga tidak sedikit,” kata Koesmedi.
“Kami mengimbau tetap patuh protokol kesehatan. Kami tahu ada beberapa olahraga yang suporternya sukar untuk dikendalikan, tetapi ada juga mereka-mereka yang mudah dikendalikan," tambah dia.
Baca juga: Menko PMK apresiasi prokes penyelenggaraan Piala Menpora
Baca juga: Piala Menpora ajang adaptasi laga tanpa penonton
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: