Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan imam yang memimpin Shalat Tarawih beserta pemilihan surat yang lebih pendek dibanding saat kondisi normal.

Saat mengisi ceramah Shalat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah, Nasaruddin mengatakan bahwa Masjid Istiqlal tetap akan menggelar ibadah Shalat Tarawih dan witir 23 rakaat dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.

"Kami sudah menyiapkan imam yang suratnya tidak akan panjang seperti biasanya sehingga kita bisa menargetkan agar pelaksanaan Shalat Tarawih tetap 20 rakaat," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin malam.

Masjid Istiqlal membagi lima gelombang untuk Salat Tarawih, dimulai dari Shalat Isya, Shalat Tarawih 8 rakaat, 20 rakaat hingga witir.

Hal itu bertujuan agar jamaah tidak keluar secara bersamaan dan berdesakan usai ibadah. Istiqlal mempersilakan bagi jamaah yang ingin mengikuti Shalat Tarawih 8 rakaat saja, kemudian dilanjutkan di rumah.

Baca juga: Masjid Istiqlal selenggarakan Shalat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah
Baca juga: Imam Besar ajak jamaah bersyukur Istiqlal dibuka kembali untuk umum
Umat Islam bersiap melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). Pengurus Masjid Istiqlal menggelar Shalat Tarawih berjamaah pada bulan Ramadhan 1442 H dengan pembatasan 30 persen jemaah dari kapasitas masjid dan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Berdasarkan pantauan Antara, jamaah yang mengikuti Shalat Tarawih 1 Ramadhan hanya mengisi seperlima dari total kapasitas yang diberikan Istiqlal, yakni 2.000 jamaah.

Shalat Tarawih dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Salah satu Imam Shalat Masjid Istiqlal, Anshoruddin Ibrahim memimpin Shalat Isya dan Tarawih pada 1 Ramadhan 1442 Hijriyah.

Shalat Tarawih berakhir sekitar pukul 21.00 WIB. Jika dibandingkan saat kondisi normal, Shalat Tarawih di Istiqlal biasanya baru selesai pukul 22.00 WIB.