Jakarta (ANTARA) - Universitas Pertamina bekerja sama dengan sejumlah lembaga menyelenggarakan Ekspedisi Seroja yang bertujuan membantu korban bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

“Universitas Pertamina, Pertamina Foundation, Hope Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo bergabung dalam Ekspedisi Seroja. Menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir dan badai. Termasuk kegiatan pemulihan trauma kepada anak-anak penyintas bencana,” ujar Sekretaris Universitas Pertamina Roby Hervindo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Sekitar 120 anak-anak usia 5 hingga 12 tahun mengikuti aktivitas pemulihan trauma di Kampung Ranu, Kelurahan Mauliru, Waingapu. Kampung Ranu berlokasi di hilir sungai, sehingga mengalami kerusakan yang cukup hebat. Banyak rumah warga rusak, perkebunan dan ternak mereka musnah diterjang banjir.

Baca juga: Universitas Pertamina buka seleksi mahasiswa baru dengan nilai rapor

Kegiatan dukungan psikososial kelompok itu, lanjut Roby, bertujuan mempercepat pemulihan dan menurunkan resiko anak mengalami permasalahan yang lebih berat di masa yang akan datang. Tujuan lain dari dukungan psikososial adalah meningkatkan resiliensi masing-masing anak untuk dapat menghadapi situasi bencana saat ini dan masa depan.

Relawan bencana dari Sanggar Katalaha Hamolingu dan Gereja Kristen Sumba (GKS) Sumamapu, Rambu Esti Praing, mengatakan anak-anak penyintas bencana merasa ketakutan dan selalu cemas.

“Mereka kebanyakan di rumah, selalu berdekatan dengan orang tuanya. Antisipasi jika terjadi bencana lagi maka mereka lebih siap mengungsi,” kata Rambu.

Baca juga: Universitas Pertamina luncurkan platform penelitian dan pengembangan

Tim Ekspedisi Seroja dan relawan, mengajak anak-anak berkegiatan seni dan permainan. Anak-anak diajak beraktivitas dalam kegiatan-kegiatan motorik kasar seperti bermain bola, bernyanyi dengan alat musik, dan permainan kelompok serta individu. Kepada anak-anak juga dibagikan paket-paket makanan kecil.

Seorang anak penyintas bencana, Maikal (8) merasa senang dengan kegiatan yang dilaksanakan. Ia bersama teman-temannya ceria dan antusias mengikuti beragam permainan. Orang tua anak-anak pun, aktif mendampingi anak-anak dalam pemulihan trauma itu

"Sebelum Paskah, anak-anak sering bermain bersama. Tapi sejak bencana, mereka hanya di rumah saja karena takut. Sehingga ketika ada kakak-kakak relawan dari Pertamina datang, anak-anak senang bisa berkumpul dan bermain bersama," kata Rambu.

Baca juga: Wapres: Ketergantungan impor energi fosil harus dihentikan

Pihak Universitas Pertamina berencana akan melanjutkan kegiatan pemulihan trauma pada anak-anak penyintas lain. Terdapat sekitar 30 pemuda di posko relawan, yang aktif membantu penggalangan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat.

Disamping melakukan kegiatan pemulihan trauma, Ekspedisi Seroja juga menyalurkan bantuan pangan dan obat-obatan bagi warga terdampak bencana.

Baca juga: Universitas Pertamina selenggarakan seleksi masuk dengan nilai UTBK