Pemerintah pastikan pasokan pangan mencukupi pada Ramadhan-Idul Fitri
12 April 2021 15:29 WIB
Ilustrasi - Petugas Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis mendata pedagang dalam sidak harga sembako, di Pasar Manis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sidak pasar tersebut dilakukan untuk memeriksa ketersedian pangan dan lonjakan harga sembako jelang Ramadan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan pasokan pangan cukup sepanjang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan.
"Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, aneka macam cabai, daging, ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, secara nasional mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir," katanya dalam dialog virtual "Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran", Senin.
Ia juga memastikan ketersediaan pangan sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini aman karena pasokan mencukupi hingga Mei mendatang.
"Dalam kalkulasi kami sementara ini, ketersediaannya (pangan) sampai Mei 2021 hampir semua mencukupi," ujar Agung.
Baca juga: Pantau Pasar Keramat Jati, Mendag pastikan stok dan harga bapok aman
Ia mengakui ada beberapa komoditas yang sebagian ketersediaannya masih dipenuhi dari impor, seperti bawang putih, daging sapi, dan kerbau, juga gula pasir. Namun pemerintah telah berkoordinasi agar pasokan komoditas tersebut bisa masuk ke Indonesia sesuai target.
Salam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian, kata dia, diputuskan impor bawang putih hingga Mei 2021 mencapai 202 ribu ton, daging kerbau dan sapi sebanyak 111 ribu ton, dan gula pasir sebesar 796 ribu ton.
"Kami monitor terus menerus realisasinya, kami juga lakukan pertemuan dengan importir. Intinya kita ingin menjamin target masuk bulan Mei terpenuhi. Sejauh ini harapannya optimis, sebagian sudah masuk sesuai target," imbuhnya.
Sementara itu, terkait harga, Agung tak bisa memungkiri adanya kenaikan harga komoditas. Menurut dia, kenaikan harga memang kerap terjadi 2-3 hari menjelang Ramadhan.
Baca juga: Enggan jawab impor beras, Wamendag: Stok dan harga sembako terkendali
"Biasanya 2-3 hari jelang Ramadhan itu naik, tapi selama bulan Ramadhan dia turun dan kembali naik lagi jelang Idul Fitri, biasanya tiga hari sebelumnya," kata Agung.
Kementan mencatat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam dan telur. Namun Agung memastikan dalam 1-2 hari masuk bulan Ramadhan, harga akan kembali turun dan kemungkinan naik lagi menjelang Idul Fitri nanti.
Meski mengalami kenaikan harga, ia mengatakan kenaikan masih dalam tahap wajar karena berada di bawah kisaran 15 persen.
"Dalam catatan kami, kami selalu melihat bahwa koefisien varian di bawah varian 15 persen itu wajar. Kami ingin mengulang tahun lalu. Tahun lalu cukup bagus. Harapannya bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri ini aman dan harga bisa terkendali dengan baik," ujar Agung.
Baca juga: KPPU ingatkan ada denda bagi pedagang penimbun kebutuhan pokok
"Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, aneka macam cabai, daging, ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, secara nasional mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir," katanya dalam dialog virtual "Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran", Senin.
Ia juga memastikan ketersediaan pangan sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini aman karena pasokan mencukupi hingga Mei mendatang.
"Dalam kalkulasi kami sementara ini, ketersediaannya (pangan) sampai Mei 2021 hampir semua mencukupi," ujar Agung.
Baca juga: Pantau Pasar Keramat Jati, Mendag pastikan stok dan harga bapok aman
Ia mengakui ada beberapa komoditas yang sebagian ketersediaannya masih dipenuhi dari impor, seperti bawang putih, daging sapi, dan kerbau, juga gula pasir. Namun pemerintah telah berkoordinasi agar pasokan komoditas tersebut bisa masuk ke Indonesia sesuai target.
Salam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian, kata dia, diputuskan impor bawang putih hingga Mei 2021 mencapai 202 ribu ton, daging kerbau dan sapi sebanyak 111 ribu ton, dan gula pasir sebesar 796 ribu ton.
"Kami monitor terus menerus realisasinya, kami juga lakukan pertemuan dengan importir. Intinya kita ingin menjamin target masuk bulan Mei terpenuhi. Sejauh ini harapannya optimis, sebagian sudah masuk sesuai target," imbuhnya.
Sementara itu, terkait harga, Agung tak bisa memungkiri adanya kenaikan harga komoditas. Menurut dia, kenaikan harga memang kerap terjadi 2-3 hari menjelang Ramadhan.
Baca juga: Enggan jawab impor beras, Wamendag: Stok dan harga sembako terkendali
"Biasanya 2-3 hari jelang Ramadhan itu naik, tapi selama bulan Ramadhan dia turun dan kembali naik lagi jelang Idul Fitri, biasanya tiga hari sebelumnya," kata Agung.
Kementan mencatat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam dan telur. Namun Agung memastikan dalam 1-2 hari masuk bulan Ramadhan, harga akan kembali turun dan kemungkinan naik lagi menjelang Idul Fitri nanti.
Meski mengalami kenaikan harga, ia mengatakan kenaikan masih dalam tahap wajar karena berada di bawah kisaran 15 persen.
"Dalam catatan kami, kami selalu melihat bahwa koefisien varian di bawah varian 15 persen itu wajar. Kami ingin mengulang tahun lalu. Tahun lalu cukup bagus. Harapannya bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri ini aman dan harga bisa terkendali dengan baik," ujar Agung.
Baca juga: KPPU ingatkan ada denda bagi pedagang penimbun kebutuhan pokok
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: