RI siap unjuk unjuk gigi di Hannover Messe 2021
11 April 2021 15:27 WIB
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita (dua kanan) saat membuka Pra-Konferensi Indonesia Partner Country Hannover Messe 2021 di Jakarta, Selasa (6/4/2021). ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition siap unjuk gigi terkait kemampuan implementasi teknologi industri 4.0 di pameran teknologi industri terbesar di dunia yang digelar pada 12-16 April 2021 tersebut.
"Momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition akan memberikan manfaat luar biasa, terutama bagi sektor industri dan perekonomian.
Baca juga: Hannover Messe peluang RI tampil sebagai kekuatan baru ekonomi dunia
Pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut diharapkan mendukung Indonesia dalam melakukan national branding atas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Hannover Messe merupakan pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama 72 tahun.
Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan pada 2019 yang mencatat lebih dari 6.500 peserta dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.
Menperin menuturkan keikutsertaan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition yang pertama dari ASEAN ini menjadi salah satu bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 yang arah kebijakannya dituangkan dalam Making Indonesia 4.0.
Sasaran utama inisiatif Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia pada 2030 dengan tiga aspirasi utama, yaitu 10 persen kontribusi ekspor neto terhadap PDB, dua kali peningkatan produktivitas terhadap biaya, dan pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) terhadap produk domestik bruto (PDB).
Tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, industri farmasi, dan industri alat kesehatan.
Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.
"Kemenperin menjalankan strategi prioritas untuk menyukseskan Making Indonesia 4.0 meliputi, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standard sustainability, pemberdayaan industri kecil menengah (IKM), membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan," ujar Menperin.
Menurut Menperin, Indonesia sekaligus memanfaatkan ajang pameran teknologi terbesar di dunia ini untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
"Selain itu, kami juga mendorong terjadinya transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Ajang ini juga menunjukkan akselerasi digital sektor industri di Indonesia yang juga dipicu oleh adanya pembatasan pergerakan dan interaksi di masa pandemi. Di titik inilah Revolusi Industri 4.0 menemukan momentumnya," papar Menperin.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerja sama di bidang industri baik itu dalam kerangka government to government (G to G) maupun business to business (B to B).
Hannover Messe 2021 akan menampilkan digitalisasi presentasi produk, beragam tema conference dan business matchmaking berbasis perangkat lunak, sehingga secara langsung merupakan terobosan, inovasi dalam eksibisi teknologi solusi industri.
"Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global," jelasnya.
Terdapat enam topik yang ditampilkan oleh Indonesia dalam Hannover Messe 2021: Digital Edition, yaitu automation, motion, & drives, digital ecosystems, energy solutions, engineered parts & solutions, new work, serta global business & markets.
Baca juga: Menperin: Hannover Messe bakal buka pandangan dunia tentang potensi RI
Baca juga: Menperin: Hannover Messe momentum IKM aktif gunakan teknologi digital
"Momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition akan memberikan manfaat luar biasa, terutama bagi sektor industri dan perekonomian.
Baca juga: Hannover Messe peluang RI tampil sebagai kekuatan baru ekonomi dunia
Pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut diharapkan mendukung Indonesia dalam melakukan national branding atas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Hannover Messe merupakan pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama 72 tahun.
Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan pada 2019 yang mencatat lebih dari 6.500 peserta dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.
Menperin menuturkan keikutsertaan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition yang pertama dari ASEAN ini menjadi salah satu bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 yang arah kebijakannya dituangkan dalam Making Indonesia 4.0.
Sasaran utama inisiatif Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia pada 2030 dengan tiga aspirasi utama, yaitu 10 persen kontribusi ekspor neto terhadap PDB, dua kali peningkatan produktivitas terhadap biaya, dan pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) terhadap produk domestik bruto (PDB).
Tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, industri farmasi, dan industri alat kesehatan.
Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.
"Kemenperin menjalankan strategi prioritas untuk menyukseskan Making Indonesia 4.0 meliputi, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standard sustainability, pemberdayaan industri kecil menengah (IKM), membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan," ujar Menperin.
Menurut Menperin, Indonesia sekaligus memanfaatkan ajang pameran teknologi terbesar di dunia ini untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
"Selain itu, kami juga mendorong terjadinya transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Ajang ini juga menunjukkan akselerasi digital sektor industri di Indonesia yang juga dipicu oleh adanya pembatasan pergerakan dan interaksi di masa pandemi. Di titik inilah Revolusi Industri 4.0 menemukan momentumnya," papar Menperin.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerja sama di bidang industri baik itu dalam kerangka government to government (G to G) maupun business to business (B to B).
Hannover Messe 2021 akan menampilkan digitalisasi presentasi produk, beragam tema conference dan business matchmaking berbasis perangkat lunak, sehingga secara langsung merupakan terobosan, inovasi dalam eksibisi teknologi solusi industri.
"Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global," jelasnya.
Terdapat enam topik yang ditampilkan oleh Indonesia dalam Hannover Messe 2021: Digital Edition, yaitu automation, motion, & drives, digital ecosystems, energy solutions, engineered parts & solutions, new work, serta global business & markets.
Baca juga: Menperin: Hannover Messe bakal buka pandangan dunia tentang potensi RI
Baca juga: Menperin: Hannover Messe momentum IKM aktif gunakan teknologi digital
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: