Olimpiade
Panpel Tokyo 2020 berencana siapkan 300 kamar hotel untuk isolasi
11 April 2021 09:40 WIB
Anak-anak memakai masker pelindung memegang kipas saat mereka menunggu di rute estafet obor Olimpiade Tokyo 2020, saat pandemi penyakit virus korona (COVID-19), di Naraha, prefektur Fukushima, Jepang, Kamis (25/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/foc/cfo/am.
Jakarta (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo berencana menyewa sekira 300 kamar hotel sebagai tempat isolasi bagi para atlet yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
Langkah tersebut merupakan upaya panitia guna mencegah penyebaran virus selama pertandingan berlangsung, kata salah seorang pejabat yang tak mau disebut namanya seperti dikutip dari Kantor Berita Kyodo, Minggu.
Hotel tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat isolasi dan perawatan para atlet yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.
Baca juga: Olimpiade kian dekat, Tokyo perketat aturan pencegahan COVID-19
Para atlet dan staf Olimpiade yang tidak perlu dirawat inap di rumah sakit akan dikarantina di kamar hotel selama 10 hari.
Panitia juga tengah mempertimbangkan untuk menyewa seluruh bangunan hotel yang terletak beberapa kilometer dari Kampung Atlet di distrik tepi laut Harumi Tokyo, yang diperkirakan menelan biaya ratusan juta yen.
Sebanyak 30 kendaraan khusus juga akan disiapkan untuk mengangkut atlet positif COVID-19 ke hotel.
Baca juga: Atlet Brazil jalani pelatihan anti-rasisme jelang Olimpiade Tokyo
Baca juga: Jepang bantah akan prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade
Panitia akan tetap menjamin kebutuhan para atlet dan ofisial selama menjalani karantina di hotel, seperti menyediakan layanan multibahasa serta makanan halal.
Pemerintah Jepang dan penyelenggara Tokyo 2020 berjanji akan melaksanakan Olimpiade dan Paralimpiade yang aman setelah penundaan satu tahun karena pandemi virus corona.
Sesuai dengan buku panduan COVID-19 yang dirilis penyelenggara pada Februari lalu, para atlet akan mengikuti setidaknya satu kali tes setiap empat hari.
Baca juga: Eko Yuli Irawan janji bawa pulang emas di Olimpiade Tokyo
Akan tetapi, Komite Penyelenggara Tokyo 2020 sedang mengupayakan untuk meningkatkan frekuensi tes COVID-19 mengingat munculnya virus varian baru yang mulai menyebar di Jepang dan beberapa negara lain.
Selama Olimpiade, atlet hanya diperbolehkan keluar ke lokasi pertandingan dan beberapa lokasi terbatas lainnya, serta tidak diperbolehkan menggunakan transportasi umum tanpa izin.
Versi baru pedoman COVID-19 di Olimpiade akan diterbitkan pada akhir bulan ini.
Langkah tersebut merupakan upaya panitia guna mencegah penyebaran virus selama pertandingan berlangsung, kata salah seorang pejabat yang tak mau disebut namanya seperti dikutip dari Kantor Berita Kyodo, Minggu.
Hotel tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat isolasi dan perawatan para atlet yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.
Baca juga: Olimpiade kian dekat, Tokyo perketat aturan pencegahan COVID-19
Para atlet dan staf Olimpiade yang tidak perlu dirawat inap di rumah sakit akan dikarantina di kamar hotel selama 10 hari.
Panitia juga tengah mempertimbangkan untuk menyewa seluruh bangunan hotel yang terletak beberapa kilometer dari Kampung Atlet di distrik tepi laut Harumi Tokyo, yang diperkirakan menelan biaya ratusan juta yen.
Sebanyak 30 kendaraan khusus juga akan disiapkan untuk mengangkut atlet positif COVID-19 ke hotel.
Baca juga: Atlet Brazil jalani pelatihan anti-rasisme jelang Olimpiade Tokyo
Baca juga: Jepang bantah akan prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade
Panitia akan tetap menjamin kebutuhan para atlet dan ofisial selama menjalani karantina di hotel, seperti menyediakan layanan multibahasa serta makanan halal.
Pemerintah Jepang dan penyelenggara Tokyo 2020 berjanji akan melaksanakan Olimpiade dan Paralimpiade yang aman setelah penundaan satu tahun karena pandemi virus corona.
Sesuai dengan buku panduan COVID-19 yang dirilis penyelenggara pada Februari lalu, para atlet akan mengikuti setidaknya satu kali tes setiap empat hari.
Baca juga: Eko Yuli Irawan janji bawa pulang emas di Olimpiade Tokyo
Akan tetapi, Komite Penyelenggara Tokyo 2020 sedang mengupayakan untuk meningkatkan frekuensi tes COVID-19 mengingat munculnya virus varian baru yang mulai menyebar di Jepang dan beberapa negara lain.
Selama Olimpiade, atlet hanya diperbolehkan keluar ke lokasi pertandingan dan beberapa lokasi terbatas lainnya, serta tidak diperbolehkan menggunakan transportasi umum tanpa izin.
Versi baru pedoman COVID-19 di Olimpiade akan diterbitkan pada akhir bulan ini.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: