Jakarta (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menggelar aksi penggalangan dana untuk korban bencana banjir dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Koordinator Pusat BEM Nusantara Dimas Prayoga dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat, mengatakan telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh koordinator daerah se-Nusantara, agar turut membantu dalam aksi kemanusiaan melalui aksi bakti sosial dan penggalangan dana di setiap wilayah.
"Sebagai mahasiswa, aksi kemanusiaan ini perlu dilakukan. Gerakan-gerakan ini sebagai bentuk gotong royong dalam membantu saudara-saudara yang tengah mengalami musibah," ujar Dimas.
Dimas berharap kontribusi positif dari kalangan mahasiswa seperti kegiatan sosial itu bisa terus dilakukan. BEM Nusantara bisa menjadi wadah kolaborasi antarmahasiswa se-Nusantara dalam gerakan-gerakan kemanusiaan.
“Kata Gus Dur yang lebih penting dari politik ini kan kemanusiaan. Jadi mahasiswa juga harus terlibat langsung dalam hal-hal seperti ini sesuai kapasitas yang mereka miliki,” ujar Dimas.
Willy Orlando selaku Korda BEM Nusantara NTT mengucapkan terima kasih atas dedikasi BEM Nusantara yang turut membantu dalam penggalangan dana untuk korban banjir dan longsor di NTT.
“Terima kasih untuk bantuan yang sudah diberikan," ujar Willy.
Sebelumnya, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. Status tersebut ditetapkan terhitung mulai tanggal 4 hingga 17 April 2021 mendatang untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.
Hingga, Jumat ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang.
Baca juga: BEM Nusantara tegaskan konsistensi perjuangan mahasiswa
Baca juga: BEM Nusantara mengukuhkan kepengurusan periode 2021-2022
BEM Nusantara galang dana buat korban bencana NTT
10 April 2021 00:00 WIB
Aksi pengalangan dana yang dilakukan BEM Nusantara di Jakarta. (ANTARA/HO/BEM NUSANTARA)
Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: