Purwokerto (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah khususnya bagian selatan untuk mewaspadai potensi cuaca buruk berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sejak Jumat ini hingga Sabtu (10/4).

"Potensi tersebut merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis Seroja dan siklon tropis Odette," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Kendati demikian, dia memastikan potensi tersebut tidak akan seekstrem seperti ketika kejadian siklon tropis Seroja masih di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: BMKG: Cuaca ekstrem berpotensi di Jateng dalam tiga hari ke depan

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data yang dirilis BMKG, bibit siklon 90S yang sejak 2 April 2021 muncul bersamaan dengan bibit siklon cikal bakal siklon tropis Seroja, pada hari Jumat (9/4), pukul 07.00 WIB, telah tumbuh menjadi siklon tropis Odette.

Dalam hal ini, siklon tropis Odette berada di Samudra Hindia pada posisi 14,2 lintang selatan dan 107,7 bujur timur atau sekitar 780 kilometer selatan- barat daya Cilacap.

Kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi siklon tropis Odette mencapai 45 knot atau sekitar 80 kilometer per jam dan tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 990 hPa.

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang Samudra Hindia selatan Jabar-DIY 4-6 meter

"Pemberian nama siklon tropis Odette dilakukan oleh Australian Bureau of Meteorology (BoM) Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) karena
posisi siklon tropis tersebut berada di wilayah tanggung jawab Australia," kata Rendi.

Ia mengatakan dalam 24 jam ke depan, siklon tropis Odette diperkirakan akan terus bergerak ke arah selatan-barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah.

Sementara siklon tropis Seroja, saat ini masih berada di wilayah Samudra Hindia dengan pergerakan ke arah barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia dan kecepatan angin maksimumnya sekitar 40 knot atau 75 km/jam.

Baca juga: BMKG: Jateng selatan masih berpeluang terjadi hujan

Oleh karena ada siklon tropis Odette di selatan Jawa, kata dia, pola angin di Jawa berubah dengan adanya daerah pertemuan angin dan belokan angin yang memicu potensi terjadinya cuaca buruk di wilayah tersebut sebagai dampak tidak langsung dari siklon tropis Seroja dan siklon tropis Odette.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah serta mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang," katanya.

Menurut dia, keberadaan siklon tropis Odette juga berdampak pada peningkatan kecepatan angin di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut.

Baca juga: BMKG sebut sebagian wilayah Jateng selatan masuki masa pancaroba

Dalam hal ini, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY dalam 24 jam ke depan diprakirakan mencapai 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi, sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berkisar 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Oleh karena itu, BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap pada hari Jumat (9/4) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY dan Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga hari Sabtu (10/4).

"Selain dua siklon tropis tersebut, di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat saat ini juga terdapat bibit 91S," kata Rendi.

Baca juga: Angin kencang terjang Objek Wisata Sanggaluri Park Purbalingga