Temanggung (ANTARA News) - Sedikitnya 800 tabung gas elpiji kemasan tiga kilogram di agen elpiji PT Kebon Arum Group Temanggung, Jawa Tengah, rusak dalam tiga bulan terakhir dan diduga merupakan tabung tidak berstandar.

Direktur Utama PT Kebon Arum Group, Kuswanto, Kamis mengatakan bahwa sejumlah tabung yang diduga ilegal tersebut dikumpulkan kemudian ditukarkan ke Pertamina.

"Dari sekitar 800-an tabung rusak itu, 650 tabung di antaranya telah kami tukarkan pada pekan lalu. Pertamina sanggup mengganti tabung yang rusak, tetapi kami harus antre untuk mendapatkan ganti," katanya.

Ia mengatakan, hampir setiap hari petugas agen menerima tabung rusak dari pangkalan.

"Kami bersedia menerima tabung yang rusak atau bocor dari pangkalan selama masih bersegel," katanya.

Menurut dia, sejumlah tabung yang rusak tersebut merupakan tabung palsu atau bukan yang direkomendasikan Pertamina.

Kuswanto mengatakan, tabung rusak kebanyakan lebih tipis dari tabung asli dan beratnya kurang dari lima kilogram. Secara fisik agak sulit membedakan antara tabung asli dan palsu, tetapi setelah ditimbang akan diketahui.

Berat kosong tabung asli lima kilogram.

"Lebih jelas lagi, tabung yang mengalami kebocoran akan kelihatan jika dimasukkan dalam air maka akan ada gelembung udara," katanya.

Ketua perkumpulan pangkalan gas elpiji Temanggung, Cuk Jumeno, mengatakan pernah beberapa kali menerima tabung rusak, kebanyakan bocor pada bagian sambungan, selain itu rusak pada katub (pentil).

Ia mengatakan, kalau menemukan tabung rusak terus dikembalikan ke agen untuk ditukarkan.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kalau menemukan tabung bocor kami pulangkan ke agen," katanya.

(ANT/S026)