Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia memprediksi perekonomian Indonesia 2010 mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa.

"Kinerja perekonomian Indonesia akan terus bertambah baik, tapi harus disesuaikan dengan kondisi global yang sedang bergejolak," ujar Lead Economist Bank Dunia Shubham Chaudhuri dalam laporan perkembangan triwulanan perekonomian Indonesia di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, ekonomi Indonesia akan terus berkembang, apalagi pasar finansial, walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi telah membuktikan mampu bertahan dan kuat dari dampak capital outflow yang terjadi secara tiba-tiba pada Mei 2010.

Ia mengatakan permintaan dalam negeri akan menjadi salah satu pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Permintaan dalam negeri diperkirakan akan mendorong percepatan keseluruhan ekonomi, mengimbangi beban dari impor yang melebihi pertumbuhan ekspor," ujarnya.

Namun, menurut dia, kinerja penyerapan anggaran belanja pemerintah pada triwulan pertama 2010 menurun dibandingkan tahun lalu, terutama dalam pengeluaran barang modal dan material.

"Belanja pemerintah yang lebih lemah yang terlihat pada triwulan pertama tampaknya akan berlanjut sepanjang tahun, walau program-program pembangunan dan inti pemerintah tampaknya akan meningkatkan porsi keseluruhan belanja," ujarnya.

Ia menambahkan, konsumsi swasta diperkirakan meningkat secara bertahap dari 5,1 persen pada 2010 menjadi 5,3 persen pada 2011, dengan dukungan dari peningkatan pendapatan riil, dengan pertumbuhan harga konsumen tetap moderat dan pekerjaan stabil.

Kemudian sektor-sektor yang menekankan pada permintaan dalam negeri seperti transportasi, komunikasi, berbagai barang eceran, konsumen dan jasa akan berjalan dengan baik, dibanding sektor manufaktur dan berhubungan dengan sumber daya.

Ia memprediksi investasi akan mengalami percepatan yang akan didorong meningkatnya harga komoditas, peningkatan bertahap dalam iklim investasi dan daya tarik pasar dalam negeri yang berkembang.

"Impor yang dituntun oleh impor barang modal dan mesin juga akan mendukung pertumbuhan investasi dalam negeri," ujarnya.

Ia melanjutkan, proyeksi peningkatan untuk kondisi pendanaan dalam negeri dan kembalinya beberapa penanaman modal asing juga diperkirakan meningkatkan investasi dalam negeri.

Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 akan mencapai 5,9 persen dari prediksi sebelumnya 5,6 persen, karena peningkatan kondisi dalam negeri dan internasional memasuki triwulan kedua.

"Prediksi itu didasarkan pada pemantauan risiko pelemahan yang berhubung dengan gejolak pasar keuangan dan ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi di negara maju," ujarnya.

(T.S034/N002/S026)