Jokowi harap PKB terus perkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan
8 April 2021 12:40 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, (8 /4/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas/am.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengharapkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus memperkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan negeri yang baik di berbagai bidang.
“Saya percaya PKB di hari ini, ke depan dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut, terus memperkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa robbun ghofur,” kata dia, saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama PKB di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, PKB dan juga organisasi Nadhlatul Ulama (NU), telah sejak lama mengikuti Dawuh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, bahwa agama dan nasionalisme dalam suatu negara tidaklah bertentangan, melainkan menopang satu sama lain.
Baca juga: Presiden harap PKB terus dorong inovasi tata kelola politik yang baik
PKB juga dia harapkan tidak kendur untuk menabur nilai-nilai moderat, nilai-nilai tawassuth (tengah), nilai-nilai tawasun (keseimbangan) dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dan terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar sesama, sehingga radikalisme, terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini Indonesia,” ujar dia.
Untuk memperkuat nilai keagamaan dan kebangsaan, dia juga meminta kader-kader PKB di lembaga eksekutif dan legislatif, baik di tataran pemerintah pusat dan daera, untuk meningkatkan inovasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mengembangkan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik serta akuntabel.
Baca juga: PKB fokus bantu pemerintah lakukan pemulihan pascapandemi
Inovasi dalam tata kelola pemerintahan dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk memberikan kemanfaatan seluas-luasnya untuk umat, untuk rakyat serta untuk bangsa dan negara Indonesia dan juga untuk kemanusiaan,” ujar dia
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas kontribusi alim ulama dalam menjaga persatuan, kerukunan, keutuhan Indonesia. Alim ulama juga telah banyak berperan untuk menebarkan toleransi, dan menjadikan kebhinekaan sebagai fondasi persatuan.
Baca juga: Cak Imin minta restu gelar Munas Alim Ulama ke Pengasuh Lirboyo Kediri
Di samping itu, dia sangat menghargai dukungan para alim ulama terhadap pemerintah dalam menurunkan tingkat penularan Covid-19.
“Saya percaya PKB di hari ini, ke depan dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut, terus memperkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa robbun ghofur,” kata dia, saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama PKB di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, PKB dan juga organisasi Nadhlatul Ulama (NU), telah sejak lama mengikuti Dawuh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, bahwa agama dan nasionalisme dalam suatu negara tidaklah bertentangan, melainkan menopang satu sama lain.
Baca juga: Presiden harap PKB terus dorong inovasi tata kelola politik yang baik
PKB juga dia harapkan tidak kendur untuk menabur nilai-nilai moderat, nilai-nilai tawassuth (tengah), nilai-nilai tawasun (keseimbangan) dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dan terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar sesama, sehingga radikalisme, terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini Indonesia,” ujar dia.
Untuk memperkuat nilai keagamaan dan kebangsaan, dia juga meminta kader-kader PKB di lembaga eksekutif dan legislatif, baik di tataran pemerintah pusat dan daera, untuk meningkatkan inovasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mengembangkan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik serta akuntabel.
Baca juga: PKB fokus bantu pemerintah lakukan pemulihan pascapandemi
Inovasi dalam tata kelola pemerintahan dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk memberikan kemanfaatan seluas-luasnya untuk umat, untuk rakyat serta untuk bangsa dan negara Indonesia dan juga untuk kemanusiaan,” ujar dia
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas kontribusi alim ulama dalam menjaga persatuan, kerukunan, keutuhan Indonesia. Alim ulama juga telah banyak berperan untuk menebarkan toleransi, dan menjadikan kebhinekaan sebagai fondasi persatuan.
Baca juga: Cak Imin minta restu gelar Munas Alim Ulama ke Pengasuh Lirboyo Kediri
Di samping itu, dia sangat menghargai dukungan para alim ulama terhadap pemerintah dalam menurunkan tingkat penularan Covid-19.
Pewarta: Indra A Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021
Tags: