Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah konten berjudul “China Tidak Bisa Berbohong Lagi, WHO Akhirnya Bongkar Asal Usul Virus Corona yang Sebenarnya, Benarkah Dunia Sudah Dibohongi Selama Ini?” beredar di berbagai platform media sosial, dan merujuk pada laman Kabarterkini.sehatalajsr.com.

Dalam konten tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut menemukan peternakan satwa liar di China yang menjadi sumber pandemi COVID-19.

Informasi itu diklaim dikutip situs Intisari Grid dan dari situs sains luar negeri Live Science pada 18 Maret 2021.

Namun, benarkah WHO telah membuka kebohongan China terkait asal-usul virus corona baru penyebab COVID-19?
Tangkapan layar hoaks WHO membongkar kebohongan China terkait asal usul COVID-19. (Kabarterkini.sehatalajsr.com ) (Kabarterkini.sehatalajsr.com )


Penjelasan:

Mengacu turnbackhoax.id, konten tersebut memberikan kabar yang menyesatkan.

Berita Intisari Grid (Grup Kompas) yang menjadi sumber artikel itu tidak menjelasankan China melakukan kebohongan.

Hingga pekan pertama April 2021, WHO belum memaparkan secara lengkap hasil investigasi mereka di China terkait sumber awal penyebab virus corona baru (SARS-CoV-2).

Tulisan konten Kabar Terkini itu juga tidak memuat secara lengkap artikel Intisari Grid, seperti penjelasan adanya kemungkinan beberapa hewan liar yang dipasok bisa tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

Konten juga tidak menyebutkan keterangan terkait peternakan satwa liar merupakan bagian dari proyek yang telah dipromosikan oleh pemerintah China selama 20 tahun terakhir, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan.

Namun pada Februari 2020, China menutup peternakan tersebut karena pemerintah China mengira peternakan itu adalah bagian dari jalur transmisi kelelawar ke manusia. Pemerintah China pun memberikan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh, atau membakar hewan supaya tidak menyebarkan penyakit.

Klaim: WHO sudah temukan asal-usul COVID-19?
Rating: Hoaks

Baca juga: WHO tak temukan jawaban asal-usul COVID-19 di China

Baca juga: Ilmuwan China: Beijing sudah sampaikan data COVID-19 kepada WHO